Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Euforia EURO 2016 di Paris

21 Juni 2016   22:14 Diperbarui: 21 Juni 2016   23:48 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
awal pertandingan saat ketemuan sama teman-teman si abang

Walau capeknya masih belum hilang setelah lima hari mengencangkan otot kaki selama liburan di Paris, tapi masih mau banget koq kalau dibilang diperpanjang liburannya. Haha. Paris gitu ya... seminggu nggak ada apa-apanya buat ngejelajah lagi. Kadang memang kesal dengan sambungan metro yang harus jalan jauh dan membuat kaki terasa seperti patah-patah. Tapi jujur, hati ini masih saja betah. Haha.

Sebenarnya lagi, sudah beberapa kali menjejakkan kaki di Paris, namun tetap saja kota ini memberi daya tarik yang sama menarik untuk kembali ditelusuri. Setidaknya, begitu yang saya rasakan. Namun perihal menonton UEFA, ini baru kali kedua dapat kesempatan nonton live, salah satunya pernah nulis dan terpilih masuk versi cetak dalam Kompasiana frezz nya koran Kompas dulu. 

Apa menariknya dari sepak bola? 

Tidak banyak yang saya ketahui tentang dunia sepak bola. Tapi saya suka menobatkan diri sebagai penggemar sepak bola. Iya, sejauh ini senang saja mengikuti pertandingan seperti Liga Jerman, UEFA, Copa Amerika terlebih lagi Piala Dunia. 

Ada fakta lain yang saya lihat dari permainan ini terkait kegigihan dan kemampuan bekerjasama pemain. Ini yang membuat saya mengagumi para sosok pekerja keras seperti Messi, Ronaldo, Beckham, Ibrahimovic, Müller dan lainnya. Tidak bisa dipungkiri kalau para pemain sepak bola profesional seperti mereka memiliki kedua hal ini dalam porsi besar. Ego harus dieliminasi ketika sudah menjadi bagian dari team. Kalau tidak, hasil yang dicapai bisa berbeda jauh.

Ini saya perhatikan ketika Messi bermain di timnas Argentina di Piala Dunia kemarin. Seorang Messi seolah tidak akan ada apa-apanya. Di sisi lain, ketika Messi menyentuh bola saja saat bermain di Barca, sudah cukup mengentarkan lawan. Itulah uniknya dunia sepak bola yang membuat saya senang mencari tau profil pemain dan gelar juara dibalik sebuah team, karena menurut saya proses perjalanan mereka sangat menginspirasi. 


Jadi, ketertarikan saya tentang sepak bola bukan saja perihal hebatnya tendangan seorang pemain atau trik kerjasama saat menggiring bola ke gawang lawan. Dan oleh karena itu juga, saya tidak perlu mikir panjang ketika dapat tiket buat nonton timnas Jerman di hari Kamis kemarin. Kapan lagi coba? Biar seperti dayang-dayang hari itu karena dandanannya nggak jelas seperti foto di atas, abaikan saja. Karena saya memang fans timnas Jerman, jadi saya tidak merasa keberatan menggunakan seperangkat pernak-pernik tersebut. Beruntung dapat tiket kategori satu dimana posisi lihat pertandingannya cukup bagus. 

(kita lagi sebelum memasuki stadion)
(kita lagi sebelum memasuki stadion)
Singkat cerita, adalah sebagai highlight dari perjalanan ke Paris untuk nonton bola di stadion Saint-Danis. Iya, kali ini kita ke Paris dalam rangka nonton UEFA selebihnya jalan-jalan saja. Walau pertandingan antara Jerman dan Polandia yang berakhir dengan score 0-0 dan merasa permainan mereka semestinya masih bisa lebih bagus. Saya tetap cukup puas karena mereka bisa menahan bola Polandia. Kalo si abang bilang, mereka koq kaya kebingungan nggak tau harus ngapain, idenya nggak ada... haha. 

Eh, tapi, tunggu dulu bang, setidaknya mereka bisa menahan bola Polandia, toh? 

Euforia menjelang pertandingan

Tidak dipungkiri bahwa ajang pertandingan olahraga sepak bola ini cukup bergengsi karena itu melahirkan fans yang bahkan sampai tahap fanatik pun banyak. Bisa sampai pukul-pukulan ketika team yang dibela kalah. Sebelum pertandingan Jerman-Polandia minggu kemarin, kami sempat jalan-jalan dulu seharian di Paris. Di sana, kita menjumpai fans Jerman dengan kostum Jerman dimana-mana, termasuk di cafe dan tempat-tempat wisata. 

(saat beli es krim, lihat kelompok dengan bendera Jerman ini juga)
(saat beli es krim, lihat kelompok dengan bendera Jerman ini juga)
Tidak hanya saat kompetisi, dalam hal apapun, selama aktivitas tersebut melibatkan hati saat mengerjakannya, dukungan moril itu memang sangat diperlukan. Saya senang ngikutin berita liga Inggris yang sering saling menyerang (lewat kata-kata) sebelum pertandingan, di sana akan terlihat bagaimana sesi phisikologi pemain dan pelatih itu diuji. Demikian juga para fans nya ketika di lapangan. Yel-yelan para pendukung itu perlu, makanya sampai diberi tempat khusus buat bonek.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Agak gregetan juga kemarin soalnya, karena pendukung Jerman banyakan diam, sementara pendukung Polandia begitu bersemangat. Pendukung Jerman pada capek kali ya, baru datang dari Jerman. Macet panjang seharian sebelum pertandingan. Seperti teman kami, baru nyampe di stadion beberapa menit sebelum lagu kebangsaan Jerman dinyanyikan. Saya sempat rekam dan posting di sini.

(melihat dari atas saat janjian dengan teman-teman si abang)
(melihat dari atas saat janjian dengan teman-teman si abang)
(stadionnya benar-benar penuh)
(stadionnya benar-benar penuh)
Pertandingan selesai hampir pukul 22:00. Rencananya, kami akan menunggu agak sepi dulu baru melangkah ke luar stadion. Ternyata setelah ditunggu sekitar duapuluh menit nggak juga sepi. Akhirnya kita ke luar juga dan justru menemukan suasana yang chaos karena beberapa stasiun ditutup. Kita harus jalan kaki sangat jauh sampai ditemukan stasiun yang dibuka. Pengawasan yang ketat oleh polisi di setiap sudut kota dan stasiun-stasiun memang membuat perasaan agak tenang melangkah. Kaki saja yang gempor karena harus jalan kaki jauh. 

Walau keluarga sempat kuatir masalah keamanan dan terkait teroris kemarin di Paris, dan, kami juga sempat berpikir membatalkan ke Paris. Akhirnya bisa bersyukur nonton di stadion dengan aman. Masalah koordinasi transportasi ini saja yang buat kaki serasa mau patah, selebihnya semua berjalan dengan baik. Malam itu, sekitar pukul 01:00 pagi kami baru tiba di apartemen tempat kami menginap selama di Paris. 

kita dan wajah-wajah kelelahan di stadion saint-Danis
kita dan wajah-wajah kelelahan di stadion saint-Danis
Siapa menurutmu yang akan maju ke final? Si abang beli tiket untuk final, semoga Jerman masuk. Kalau enggak, saya nggak tertarik nonton. Haha. Oh ya, sore ini Jerman akan bertanding lagi. Dan saya hanya bisa berharap yang terbaik...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun