Tahapan selanjutnya bila anak di rasa sudah hapal dan paham dengan semua yang sudah di ajarkan kurang lebih 3-5 bulan, maka verbal Abjad dan angka tetap di lakukan harian (tetap dengan menyanyi ya).
Langkah berikutnya adalah orang tua membuat kartu Abjad A sampai Z huruf Kecil dan kapital contoh a/A dan angka 1-10 dengan ukuran 5cm x 5 cm atau sesuai selera, atau bila ingin lebih praktis dapat membeli di toko buku selain itu acara belajar dapat di isi dengan anak merobek-robek kertas, meremas-remas kertas. Hal ini berguna untuk menstimulasi otot tangan anak agar tidak Kaku dan menjadi lebih luwes.
Adakan secara acak orang tua menyebut satu huruf dan anak perintahkan untuk mengambil huruf yang di tuju, bila anak berhasil beri reward pada anak agar dia lebih semangat dan senang belajar. Lakukan hal ini sampai anak benar-benar sudah hapal dan paham.
Sekiranya anak sudah 4 tahun lebih maka mulailah menggunakan buku tulis dan ajari anak memegang pensil, kemudian orang tua membuat garis putus-putus secara diagonal sepanjang 5-7cm sebanyak 2 baris lalu perintahkan anak untuk menyatukan garis yang terputus tadi, besokannya boleh secara vertikal, horizontal, seperti alunan ombak dan lain sebagainya.
Bila di rasa anak sudah bisa mengikuti pola yang di buat oleh orang tua, maka dapat di lanjutkan dengan pola garis putus-putus yang lain seperti pola kotak, segitiga, lingkaran, persegi panjang, bentuk tabung dan lain-lain. Bila anak berhasil menyatukan garis putus-putus dengan rapi ajari nama pola tersebut dan lalu beri reward serta kasih bintang 1-3 buah bintang pada bukunya.
Setiap anak berbeda tingkat kepintarannya dalam menangkap sebuah perintah jadi waktu keberhasilan pembelajaran bisa di sesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri yang terpenting adalah sabar, lanjutkan pengulangan Abjad dan angka setiap hari serta konsisten.
Oh iya semua pelajaran Pra sekolah yang Saya paparkan ini di lakukan tidak lebih dari 1 jam ya sehari bahkan kalau saya seringnya kurang dari 1 jam karena kalau terlalu lama anak jadi bosan malah bisa mogok, sebagaimana pengalaman Saya sendiri dalam Mengajari Anak didik di sekolah dan anak kandung saya di rumah. Oh iya ikuti terus lanjutannya ya (bersambung)
