Mohon tunggu...
Em Fardhan
Em Fardhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

I'm not a good person, but I'll try.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Itidraj

17 Desember 2022   14:32 Diperbarui: 17 Desember 2022   14:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belum sempat Jin menjawab Bardi, terdengar sangat riuh orang-orang mengejar Bardi. Bardi semakin ketakutan.

Orang-orang itu adalah wanita-wanita cantik yang menjadi begitu liar dan sangat bernapsu melihat Bardi. Juga anak-anak buah Bardi yang menuntut tugas macam-macam dan menyerahkan tambahan-tambahan harta yang seperti tak kunjung mereda.

"Plis, Jin. Jadikan aku seperti semula ...!" Bardi berteriak sembari lari terbirit-birit menjauhi orang-orang yang mengejarnya.

Jinlay bukannya segera memenuhi permintaan Bardi. Malah ia terpingkal-pingkal melihat Bardi. Sampai perut buncitnya berguncang-guncang.

"Biarin, deh, aku biarkan begitu dulu sampai besok. Ki-ki-ki-ki-ki. Habis, sudah diingetin ngeyel. Ki-ki-ki-ki ...!"

Jinlay terus tertawa. Sedangkan Bardi tengah lintang pukang menghindari kejaran orang-orang.


.

End.

***

"Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus), tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam.

Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu miliki."

-Cak Nun-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun