Mohon tunggu...
M. Agus Wahyudi
M. Agus Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Tasawuf Psikologi

Membaca Menulis Menyesal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Kepemimpinan: Belajar pada Peristiwa Akbar Isra' Mi'raj

3 April 2019   17:17 Diperbarui: 3 April 2019   20:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: wekepedia

Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. tahun ini bertepatan pada tanggal 3 April 2019. Pemilihan Presiden (pilpres) Republik Indonesia yang ke-8 tahun 2019 ini juga bertepatan pada bulan April tanggal 17. Isra' Mi'raj dan Pilpres merupakan serangkaian peristiwa yang memiliki nilai ke-akbar-an dan kesakralan masing-masing. Ada apa dengan bulan April, apakah ini sudah menjadi skenario Tuhan atau skenario para penguasa pemerintahan? Itu bukan urusan saya!

Isra' Mi'raj merupakan perjalanan spiritual/ruhani yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu dalam sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra. 

Ada beberapa catatan penting terkait peristiwa Isra dan Mi'raj, salah satunya adalah: 

- Isra' dan Mi'raj merupakan hadiah terindah dari Allah kpd Nabi Muhammad saw. pasca ditinggal wafat oleh istrinya Siti Khadijah dan pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib. 

- Peristiwa spiritual pasca Isra' Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad saw., juga dialami oleh para pewaris Nabi yaitu para ulama', ahli tarekat atau sufi. Merekalah penerus estafet perjalanan spiritual dari zaman ke zaman tentunya dengan pengalaman dan hikmah yang berbeda. 

- Sholat merupakan "buah" dari hasil peristiwa Isra' Mi'raj yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Dan syariat shalat lima waktu akan menjadi kewajiban bagi umat Islam hingga hari kiamat. 

REFLEKSI KEPEMIMPINAN 

Dalam agama Islam ibadah sholat memiliki kedudukan sebagai tiang agama, tegaknya sebuah agama ada dalam tegaknya syariat. Sebagaimana firman Allah swt.   

"Dan dirikanlah shalat". (QS. Al-Baqarah: 43). 

 "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al-'Ankabut: 45).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun