Mohon tunggu...
Elvrida Lady Angel Purba
Elvrida Lady Angel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mengalir dan Kritis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

It won’t always be easy, but always try to do what’s right.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku Bisa Apa Tanpa Tuhan? Aku Nol Tanpa Dia

17 April 2021   11:17 Diperbarui: 17 April 2021   14:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Elvrida Lady Angel Purba

            "Aku bisa apa 'tanpa Tuhan?' Aku nol tanpa Dia." Sebuah motto hidup si wanita muda yang berprestasi. Beliau bernama Feridah Angelina Sihombing. Wanita berdarah batak itu juga menjelaskan arti dari motto hidup yang dimilikinya yaitu pegangan maupun pedoman yang diterapkan dalam hidupnya adalah selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal yang dikerjakannya juga yang ada di dalam pikirannya. Dia tahu bagaimana sakitnya hidup diluar Tuhan, tidak ada harapan dan masa depan. Baik mimpi yang sudah dicapai, impian yang sedang dikerjakan saat ini dan bahkan harapan dimasa depan hanya dapat di dalam Dia.

            Wanita kelahiran Desa Buluduri tanggal 10 Oktober 1999 itu adalah seorang mahasiswa di Universitas Palangka Raya. Walau usianya masih muda, namun wanita berdarah Batak itu telah mengantongi sejumlah prestasi. Pasalnya, beliau pernah memenangkan berbagai lomba seperti:

  • Perwakilan Universitas pada Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON MIPA PT) Tingkat wilayah Kalimantan, Maret 2019
  • Juara 1 Lomba Baca Puisi Tingkat Fakultas MIPA, Oktober 2019
  • Juara 2 Lomba Karya Tulis Gravitasi di Universitas Negeri Makassar, November 2019 (team)
  • Juara 3 Lomba Karya Tulis di Universitas Negeri Manado, Juni 2020 (Team)
  • Juara 2 Olimpiade Fisika Tingkat Universitas Palangka Raya, Juli 2020
  • Perwakilan Universitas Pada Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • (KN-MIPA PT) Tingkat Wilayah, Agustus 2020
  • Medali Perunggu Olimpiade MIPA Semirata BKS PTN Barat Universitas Negeri Padang, Agustus 2020.

 Mengagumkan bukan. Walau sudah banyak mengantongi prestasi, namun beliau tidak pernah puas.  Rasa penasaran yang begitu besar membuatnya selalu belajar dan mencoba hal baru. Si pemilik motto "Aku bisa apa 'tanpa Tuhan'? Aku nol tanpa Dia" juga menyatakan ingin berkompetisi di dunia Internasional. Sangat patut untuk dicontoh oleh kaum melenial. Pasalnya banyak kaum melenial saat ini yang terlihat malas dan tidak mau untuk belajar. Padahal belajar adalah kunci kesuksesan.

Anak sulung dari empat bersaudara ini juga memiliki pesan untuk Generasi Melenial yaitu pertama adalah utamakan dan ingat Tuhanmu didalam kehidupanmu, karena banyak saat ini generasi-generasi tidak lagi menghargai kepercayaannya dan lebih mementingkan perkembangan dunia seperti orang-orang yang memamerkan tubuhnya di media sosial. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa orang-orang tersebut tidak menghargai sang pencipta yang menciptakannya begitu berharga demi mengikuti trend.

Kedua, buat keluargamu dan orang-orang yang kamu kasihi bahagia dan bangga punya pribadi sepertimu. Sekalipun tidak bisa membahagiakan usahakan jangan mengecewakan. Ketiga, selagi muda usahakan melakukan hal-hal positif yang membawa kamu kearah yang lebih baik, berinovasi, berkreasi. Karena jika usia sudah tua maka, energi yang kita pakai untuk menggapai itu berkurang. Maka selagi muda, kita pakai pikiran-pikiran segar yang kita punya.

Keempat, usahakan hidup sesuai kebutuhan bukan keinginan. Hidup hemat dan pandai mengatur keuangan. Kelima, bergaullah dengan orang-orang yang memberi dampak baik bagi hidupmu. Terakhir, jika kamu sudah menerima berkat-berkat dalam hidupmu. Usahakanlah dirimu juga jadi berkat dimana pun kamu berada.

Dari kisah Feridah Angelina Sihombing, kita dapat menyimpulkan bahwa peran Tuhan sangatlah penting dalam kehidupan kita. Namun itu tidak cukup, kita juga harus bekerja keras untuk mencapai apa yang kita impikan. Semua itu harus balance. Itu sebabnya ada pepatah yang menyatakan era et labora Berdoa dan bekerja menjadikan energi kerja lebih berlipat ganda. Karena, kerja merupakan bagian dari doa jika dilakukan dengan kesadaran bahwa semua yang dikerjakan dalam hidup adalah sebagai ucapan syukur kepada sumber segala akal, daya, dan karsa manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun