Mohon tunggu...
Elviza Diana
Elviza Diana Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah kata

Ibu,penulis,jurnalis,dan penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bertaruh Nyawa Demi Setetes Madu

9 April 2020   22:41 Diperbarui: 10 April 2020   12:01 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangaribuan memberikan tanda pada sialang yang dia punya menggunakan goresan pisau yang bernama dia dan memasang seng di sekeliling pohon Sialang tersebut. 

"Biar aman dari orang dan juga beruang, kami biasanya lomba cepat juga dengan Beruang panennya", katanya sambil tertawa.

Pangaribuan memiliki tiga orang anak yang satu bersekolah di Sumatera Utara, dia menghidupi mereka dari hasil panen madu dan kebun sawit yang dimilikinya. 

Diana Mariana Panjaitan (33), istriya menggendong Bryan (1). Di rumah papan seukuran 4x6 ini mereka beraktivitas sehari-hari. Diana membantu proses penyaringan madu ketika hasil panen dibawa ke rumahnya. 

Dia membersihkan ember berjaring-jaring dan sebuah ember besar untuk menampung madu. "tidak boleh diperas, madu dibiarkan menetes. Nanti rasanya berubah kalau diperas,lebih masam", katanya.

Diana mengaku terbantu dengan adanya panen madu yang didapat suaminya setahun terakhir. Dia mulai lancar mengirimkan uang sekolah anaknya di kampung halaman mereka. Baginya, agar nilai madu yang mereka jual berharga baik, maka kualitas dan kebersihan madu harus pula tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun