Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dari ‘Dek’ ke ‘Pak’

28 Desember 2011   15:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan beberapa minggu yang lalu saya melihat poster-poster promosi konser Mr. Big di jalan-jalan. Apa benar itu mereka? Saya tidak melihat Mr. Big yang saya kenal. Saya cuma melihat gambar sekumpulan bapak-bapak dalam balutan kostum, gaya rambut dan aksesoris yang lebay!

Dan idola saya lainnya, sang maestro Michael Jackson, yang sempat bikin pemutar video milik bapak saya rusak gara-gara saya pake belajar moonwalking, yang menginspirasi saya untuk belajar dancing, yang mempengaruhi cara saya bernyanyi sampai sekarang, dan dia sudah meninggal! Astagafirullah, hidup ini benar-benar terlalu singkat...

Belum lagi di level nasional, tidak terhitung berapa kali sudah saya terheran-heran melihat sosok artis di infotainment, "Itu si X, bukan? Astaga, itu memang si X! Sudah tua sekali ya?"

Sekonyong-konyong lalu berderet fakta-fakta di kepala saya yang meneriakkan bukti-bukti ketuaan saya sendiri. Ada fakta tentang betapa payahnya saya di lapangan futsal yang harus berjibaku melawan manusia-manusia yang lebih muda, lebih cepat dan tidak ada capeknya. Apa orang tua mereka dulu lupa mengajarkan bahwa kata 'capek' itu ada? Kadang saya berkata sinis dalam hati, "Oke.. oke.. Kalian menang hari ini, tapi coba kalian main bola lawan saya sepuluh tahun yang lalu!", tapi itu mustahil kan? Lebih realistis sebenarnya kalo mereka yang bilang, "Oke, Bang! Biar lebih adil, kita bertanding sepuluh tahun lagi!", lebih parah!!!

Membeli baju di mall juga semakin susah dan penuh ambigu. Mau beli kemeja motif kembang, takut dibilang tua (tepatnya, takut dibilang seangkatan sama Anwar Fuadi). Mau beli kaos tapi semua ukurannya junkies-junkies. Sudah tidak terhitung berapa kali saya harus bertanya lirih ke istri saya di kamar pas, "Ma, apa saya terkesan berusaha keras tampil trendi?", atau "Ma, sempitnya di perut kelihatan jelas nda?", atau malah mengambil keputusan sepihak, "Mama, sudahlah. Ini ketat sekali! Saya kelihatan kayak debt collector!"

Apalagi beli celana. Perut cocok, eh kepanjangan. Panjangnya pas, eh perut malah terperas. Kenapa pembuat-pembuat jeans itu bikin celana yang tidak ngepas untuk tinggi orang Indonesia kebanyakan? Oh ya, sekalian nitip pesan buat department store di mall-mall, kalo bisa disediakan tukang jahit potong celana on the spot! Dan bagi yang sudah menyediakannya, tolong ingatkan tukang jahitnya untuk tidak kelamaan istrahat makan siang!!!


Kenapa baru sekarang saya nyadar kalo saya juga sudah tua ya? Lucu sekali melihat seorang pria 33 tahun yang merasa masih muda.

Oh my God!! 33 tahun, cyiiiin!!!

"Berapa, pak?"

"TIGA PULUH TIGA TAHUN!!!"

"Pak.. Maksud saya berapa liter???"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun