Mohon tunggu...
Annisa Hadi El Ulya
Annisa Hadi El Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mengikat ilmu dengan menulis, karena menulis membuatmu abadi

Ibu Rumahtangga adalah puncak dari segala karir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Dengan Segala Keakuanku

2 Oktober 2021   08:49 Diperbarui: 2 Oktober 2021   08:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setiap detak jantung, dalam setiap hembusan nafas, dalam tiap tetesan aliran darah, dalam setiap denyut nadi, dalam setiap ayunan langkah, dalam setiap gerakan jari, dalam setiap gerak badan.

Kaum yang bernama perempuan selalu menjadi sorotan tajam, mata penilai yang setia setiap waktu untuk menggerakkan bibirnya mengungkapkan kebaikan dan keburukan.

Seolah tiada tempat yang layak untuknya, meski pengorbanannya segenap jiwa raga. 

Tiada harap untuk dipuji, tak jua harap tuk dicaci maki, semua bersandar pada takdir yang tak mungkin dipungkiri.

Tak seorangpun berhak mengatai apa yang sudah menjadi ketetapan ilahi, namun kebanyakan mereka tak pernah mengerti. 

Diam ku disalahkan, gerakku pun sama, perlawanan ku adalah pemberontakan, diam ku adalah puncak kemarahan. 

Ketika tak ada lagi yang tersisa kecuali cinta yang terpendam dalam diam, namun begitulah jalan yang harus dilalui, penuh onak dan duri, namun tak apa, beginilah takdir yang memang seharusnya berjalan.

Namun yang pasti, cinta ini tetaplah sama, meski waktu telah mengasah nya dengan tidak sedikit. 

Cinta ini terus berkobar dan membara untukmu yang bernama keluarga.

#021021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun