Mohon tunggu...
El.tama
El.tama Mohon Tunggu... Petani - Orang biasa(amatir)

Anak Desa tinggal di dusun kecil pulau humba hobby Belajar menulis//pekerjaan PETANI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tutup Jalur Diri dari Mangkir

27 Oktober 2020   18:18 Diperbarui: 27 Oktober 2020   18:22 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Catatan  pinggiran.

Nalar terhimpit berpikir tentang yang terjadi..
Pandemi semakin menjadi entah kapan usai..
Resesi ekonomi juga terus membayangi...
Sedangkan kinipun masih dalam keterpurukan yang merantai..

Di sana sini masih ramai..
Duduk berdesakan dalam santai..
Kerumunan masih sulit di lerai...
Tradisi tak mau mengalah pada ancaman pandemi..

Covid 19 terus menjalar dengan perlahan...
Solidnya kerumunan semakin kebablasan
Ketaatan masih di paksa, kesadaran tak juga ada..
Apakah harus banyak jatuh korban,baru tersadar.. Kita..??

Bukankah tlah banyak dunia jadi pelajaran...
Saat ribuan nyawa jatuh jadi korban
Sampai berapakah banyak yang terpapar..
Baru semua kita lekas sadar...

Tuhan tlah memberikan otak untuk berpikir..

Nurani untuk menimbang... 

Mari berpikir saling beri subangsi 

Saling mengingatkan tanpa henti.. 


Dan memilah milih mana cara wajar..

Hadapi kondisi ini... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun