Mohon tunggu...
El.tama
El.tama Mohon Tunggu... Petani - Orang biasa(amatir)

Anak Desa tinggal di dusun kecil pulau humba hobby Belajar menulis//pekerjaan PETANI

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

DIAM SAMA HALNYA MATI

27 Oktober 2020   08:00 Diperbarui: 27 Oktober 2020   09:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diam sama hal mati
Oleh: eltama

Cuaca rasanya tak ramah...
Langit indah kini gundah...
Angin berhembus tak berarah...
Awan bergulungan hitam kadang  putih..

Dari kaki gunung hingga sampai lembah...
Terdengar pekik suara suara riuh...
Antara risih beraduh resah juga gelisah..
Sayup bergema silih berganti gaduh... Bahkan amarah..

Tak mampu ku selami logika rumit... Untuk temukan arti..
Kebekuan yang menguat udara malam menembus pori..  
Menghanyutkan hitam putih berbaur satu di titik sunyi..
Adakah asa yang mampu mengasuh kerumitan nanti...

Segala asumsi menerobos gelap semburkan opini..
Menghitung angin dan suhu kebekuan jangan sampai tersesat nurani...
Aku hanya bigung melihat bara api  perspektif yang menjalar liar..
Namun sanubari ku kendalikan sebab otak ini masih bernalar..

Sekalipun salah dan kebenaran sulit ku dalami...
Dalam pekatnya kabut masih mampu kalbu pahami...
Tapi langkah ini tak untuk terhenti tanpa arti..
Sebab memilih diam sama halnya memilih mati..

Selepas malam akan ada pagi...
Di sana akan ada arti yang menanti..
Songsong fajar yang menyingsing.. 

Lanjutkan mimpi yang terpasung.. 

Jangan diam, sebab sama halnya memilih mati

Kalwan, 27/10/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun