Mohon tunggu...
Elsi Rahmadayanti
Elsi Rahmadayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manisnya Perjuangan, Bantuan Program Keluarga Harapan Mengubah Hidup Ibu Seorang Penjual Kue

13 April 2024   23:32 Diperbarui: 14 April 2024   12:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang serba maju dan banyaknya tantangan ekonomi, ada sebuah cahaya harapan yang terus menyala bagi ribuan keluarga di seluruh negeri. Program Keluarga Harapan (PKH), merupakan sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan memerangi kemiskinan dan mendorong kesejahteraan sosial, telah menjadi tonggak penting bagi banyak keluarga yang membutuhkan.

Dari desa hingga ke kota-kota para penerima program keluarga harapan menemukan kesempatan baru yang menginspirasi. Salah satunya seperti Bu Herni yang merupakan seorang penjual kue yang tinggal di Desa Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat. Bu Herni merupakan seorang janda berusia 47 tahun yang merupakan tamatan SMA. Di usianya saat ini, Bu Herni masih memiliki tanggungan satu orang anak yang masih bersekolah di tingkat SMP serta menjadi alasan dirinya mendapat program bantuan PKH.

Bu Herni sehari-hari menjual kue tradisional seperti dadar gulung dan mendapat pendapatan dari hasil kue tersebut sebesar Rp. 600.000 Per bulan yang  digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, seperti untuk belanja bahan makanan sehari hari ataupun untuk kebutuhan lainnya. Pengeluaran kebutuhan sehari hari Bu Herni kurang lebih sebesar Rp. 30.000 per hari yaitu untuk makan 2 kali sehari. Bu herni terdaftar sebagai anggota PKH karena di daftarkan langsung oleh Ketua RT setempat bersama dengan beberapa orang lainnya.

Dokpri
Dokpri

Rumah yang ditempati Bu Herni merupakan rumah milik orang tuanya, dengan luas rumah dan tanah sebesar 12x6 m2. Dengan dinding rumah yang seluruhnya tembok dengan dinding teras sedikit berkeramik, beratap seng dan berlantai keramik. Sumber air minum yang digunakan Bu Herni adalah dari air galon, sedangkan sumber air mandi dan mencuci berasal dari air PAM. Bu Herni memiliki WC sendiri yang dilengkapi dengan setic tank. 

Bahan bakar yang digunakan untuk memasak bersumber dari gas LPG. Dan jenis penerangan yang digunakan di rumah adalah lampu listrik dengan daya listrik sebesar 450 Watt. Apabila sakit Bu Herni berobat ke klinik menggunakan BPJS yang diberikan gratis oleh Dinas Sosial. BPJS tersebut juga didaftarkan langsung oleh RT setempat dan Bu Herni hanya menerimanya. Sedangkan aset yang dimiliki oleh Bu Herni berupa 1 unit motor untuk bepergian sehari-hari serta untuk mengantar anaknya sekolah dan 1 buah TV berukuran 14 Inch yang terkadang digunakan sebagai hiburan. Terdapat juga 3 buah HP yang masing-masing digunakan oleh Bu herni, Ibunya dan Adiknya. Di rumah juga terdapat 1 buah mesin cuci yang setengah rusak, karena pengeringnya sudah tidak berfungsi lagi.

Dokpri
Dokpri

Bantuan PKH yang di dapatkan Bu Herni berupa uang sebesar Rp. 650.000 yang diterima 2 bulan sekali dan terbagi menjadi Rp. 400.000 untuk membeli bahan sembako atau bahan kebutuhan hidup lainnya dan Rp. 250.000 untuk keperluan sekolah anaknya, yang dapat diambil dengan menggunakan ATM khusus anggota PKH. Setiap bulan untuk anggota PKH diwajibkan berkumpul sesama anggota dan terdapat seorang mentor, biasanya terdapat beberapa kegiatan dan materi yang dijelaskan serta untuk mengetahui perkembangan bantuan PKH. Serta anggota PKH juga saling memiliki grup WA untuk mereka berbagi informasi yang ada atau untuk mengetahui kapan dana bantuan tersebut akan cair. Selain itu, ibunya Bu Herni juga mendapatkan bantuan sosial berupa PKH khusus untuk lansia, yang dimana bantuan tersebut berlaku untuk seumur hidup. 

Setiap 2 bulan sekali ibunya Bu Herni atau yang lebih dikenal dengan nama Bu Karlina yang berusia 64 tahun mendapatkan uang bantuan PKH sebesar Rp. 600.000 dalam kurun waktu 2 bulan sekali. Menurut pengakuan Bu Herni bantuan sosial dari program PKH ini sangat membantu keluarganya, terutama untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Dengan adanya bantuan ini meringankan dirinya dan keluarganya dalam menghidupi kehidupan mereka sehari-hari.

Wawancara mendalam dilakukan pada bulan Februari - Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun