Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kacau

18 Januari 2019   16:09 Diperbarui: 18 Januari 2019   16:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kacau by Suryan

Negeri ini sedang berduka
Malapetaka silih berganti menerpa
Tak kenal malam dan siang
Menggelitik alam hingga tertawa
Mulut bumi terbuka disertai kotoran manusia
Gunung mengeluarkan ingus busuk
Laut menghamparkan buih mematikan
Langit menangis air mata nanah
Angin memberikan selimut duri

Entah apa yang salah
Sehingga ia murka
Tak butuh bujuk rayu
Apalagi rayuan gombal yang semu belaka
Janji kepalsuan
Yang merusak keyakinan

Rasa percaya yang telah sirna
Ingin dilahirkan kembali
Sungguh nafsu iblis
Tak kan mungkin terselip cahaya
Cahaya yang dijanjikan
Bukan janjian palsu

Tirai tirai ilahi
Telah dirobek belati durhaka
Bukan hanya orangtua
Alam pun ia durhakai
Apalagi manusia
Terlebih Dang Pencipta
Semuanya...

Dasar pengacau
Selalu menyebarkan kegaduhan
Semua ia kibuli
Jangankan makhluk
Penciptanya pun ia kadalin

Mentok, 18 Januari 2019
15.42 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun