Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hubungan yang Salah

12 Februari 2023   14:26 Diperbarui: 12 Februari 2023   15:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dipandanginya perempuan yang telah merebut suaminya itu, dengan tatapan tajam seakan akan menerkam lawannya. Diah hanya bisa menunduk. Entah karena takut, atau mungkin juga karena merasa bersalah.  Dia hanya meremas tangannya sendiri sampai memerah. Sungguh sangat tidak nyaman dalam posisi ini.

"Jadi, sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan Mas Will?" tanya Laksmi masih menatap tajam ke arah Diah. 

"Sudah  enam bulan, Mbak." 

"Hmm, pasti sudah jauh ya hubungan kalian. Sudah tidur bersama?" Tanya Laksmi lagi. Kali ini matanya tak lagi menatap Diah. Dia malah sibuk mengaduk dan menyeruput es jeruk di depannya. Tak ada jawaban. 

"Ok, diammu kuanggap sebagai jawaban iya."  Lagi-lagi dia menyeruput es jeruk di depannya, bahkan sampai habis setengah gelas. Tampaknya hati Laksmi jauh lebih gerah dengan sikap diam Diah, dari pada rasa haus di tenggorokannya. Laksmi menghela nafas berat dan menghempaskannya begitu saja.

"Tentu saja kalian sudah tidur bersama. Mana mungkin ada lelaki beristri yang tahan untuk tidak menyentuh selingkuhannya selama enam bulan. Mana ada kucing yang mendiamkan ikan asin di depannya. Semakin busuk, semakin enak dia memakannya." 

"Mbak!" Nada suara Diah meninggi. Seketika rasa marah meluap di dada Diah. Dia ingin melepaskannya tetapi dia tak mampu hanya untuk sekedar membuka mulutnya.

"Kenapa? Tersinggung? Masih peka rupanya. Tapi selama enam bulan main hati sama suami orang tak merasa bersalah?" Nada suara Laksmi tetap dingin dan tajam, membuat Diah merasa tersudut.

"Boleh aku jelaskan semuanya, Mbak?" Diah mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Aku tak butuh penjelasanmu. Apa yang kau sajikan di hadapanku saat ini sudah menjawab semua. Cincin tunangan di jari manismu telah mempertegas sejauh mana hubunganmu dengan suamiku." 

Laksmi membuka tasnya. Dikeluarkannya sebuah amplop agak tebal berwarna coklat, dan diletakkannya di atas meja. Diangsurnya amplop itu ke arah Diah. Laksmi langsung berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun