Mohon tunggu...
Latatu Nandemar
Latatu Nandemar Mohon Tunggu... Relawan - lahir di Pandeglang Banten

Lahir di Pandeglang, Banten. seorang introvert yang bisa menjadi extrovert ketika situasi mengharuskan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Online atau Offline, Solusi Pengemis adalah Tidak Memberi Mereka Uang

3 Februari 2023   15:59 Diperbarui: 7 Februari 2023   11:18 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengemis. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Dan itu terjadi hampir pada semua aspek kehidupan kita. Pergeseran ini tentu saja menuntut mereka yang sadar akan adanya potensi ekonomi di dunia digital untuk melakukan inovasi-inovasi mengikuti era yang sedang berlaku saat ini. 

Ini termasuk juga para pengemis, mereka mengubah strategi mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan turut berinovasi dalam beroperasi di era digital ini.

Tetapi, pengemis tetaplah mengganggu. Entah itu dilakukan secara online maupun dilakukan dengan turun langsung ke lapangan yang mereka anggap strategis. Karena mengemis adalah sebuah sikap mental yang tidak boleh dipertahankan. 

Mengemis merupakan representasi dari sebuah sikap malas dan ingin mendapatkan uang dengan cara mudah. Bahkan tak jarang pengemis melakukan sebuah manipulasi agar terlihat memprihatinkan sehingga mengundang rasa kasihan dari seseorang.

Mereka akan selalu hadir karena alasan kebutuhan dan lain sebagainya. Meski mereka sudah di beri pembinaan dan juga sanksi berkali-kali, mereka tidak akan pernah merasa kapok. 

Pembinaan-pembinaan sangat sulit untuk menyadarkan mereka. Begitu juga dengan sanksi-sanksi, masih terasa belum efektif untuk membuat mereka jera. 

Itu terbukti dari para pelaku yang tertangkap kebanyakan adalah para muka-muka lama yang tak mau meninggalkan profesi ini.

Lantas mengapa pengemis ini tetap marak meski sudah dilarang oleh pemerintah dan sudah dilakukan razia berkali-kali dan juga tak jarang pelakunya adalah orang yang sama yang sudah diberikan pembinaan berkali-kali? Hal itu tak lain dan tak bukan adalah karena adanya potensi ekonomi pada kegiatan tersebut.

Bagi saya, permasalahan ini bisa dikatakan sama halnya dengan hukum dagang, jika suatu produk tak ada yang membeli.

Maka produk tersebut lama-lama akan menghilang dengan sendirinya di pasaran. Jadi ada hukum sebab dan akibat. Mereka tak akan hadir jika tak ada potensi keuntungan yang bisa mereka dapatkan.

Maka artinya, jika para pengemis ini tidak diberi uang, maka mereka pun tidak akan melanjutkan kegiatan mereka. Karena mereka akan menganggap apa yang mereka lakukan adalah perbuatan sia-sia yang tidak memberikan keuntungan apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun