Mohon tunggu...
Elnado Legowo
Elnado Legowo Mohon Tunggu... Penulis

Kata-kata memiliki kekuatan untuk mengesankan pikiran tanpa menyempurnakan ketakutan dari kenyataan mereka. - Edgar Allan Poe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nenek, Burung Hantu, dan Frater - Part 2

18 Oktober 2025   18:00 Diperbarui: 18 Oktober 2025   13:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu Romo Matias kembali menatap Ricky, "Kamu tahu apa yang kami temukan di kamarnya setelah dia dikeluarkan dari gereja? Buku-buku berisi risalah tentang sihir---Paracelsus, Francis Barrett, Daozang, Johannes Trithemius, Hermes Trismegistus, Baopuzi, Serat Wirid Hidayat Jati, dan buku-buku lainnya dengan alfabet aneh yang sulit dipahami. Itu jadi bukti fisik bahwa dia sudah tersesat terlalu jauh."

Ricky bergidik saat mendengar kesaksian Romo Matias tentang Frater Damianus. Akhirnya Ricky tiba pada suatu kesimpulan, bahwa Ibu telah mengundang iblis ke rumah; sedangkan benda-benda diduga berenergi negatif serta keyakinan Burung Hantu adalah jelmaan setan pembawa petaka, semua hanyalah omong kosong yang manipulatif.

Melihat wajah Ricky yang memucat dan penuh beban, hati Romo Matias tergerak disusul rasa khawatir sehingga bertanya, "Apakah kalian masih berhubungan dengannya?"

"Tidak, Romo. Ibu sudah membatalkan rencana ritual kwee pang yang dianjurkan oleh Frater, dan tidak pernah menghubunginya lagi. Bahkan dia sudah memblokir kontaknya."

Romo Matias tersenyum lega, suasana kembali hening dan tenang. Ricky menatap patung Bunda Maria yang diterangi oleh lilin-lilin kecil; perasaan bersalah, malu, dan marah menyatu jadi sebuah bentuk perasaan yang sulit dicerna.

Lalu Romo Matias merangkul bahu Ricky dengan hangat dan berkata, "Nak, Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya disesatkan oleh kuasa jahat. Dengan segala kuasa-Nya, dia akan menyadarkanmu dan mengantarmu kembali ke jalan-Nya."

Ricky tidak mampu membalas maupun merespon dengan ucapan. Dia hanya membalas dengan tatapan emosional dan senyuman tersembunyi. Walaupun begitu, hatinya sedikit demi sedikit terasa ringan.
 
Bersambung ke part 3.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun