"Hari Minggu saya ada jadwal memimpin misa. Bagaimana kalau hari Jum'at malam?"
"Bisa, Romo."
Lantas Ricky segera membuka topik pembicaraan yang lain dengan nada yang serius dan sedikit gugup, "Romo, ada hal yang ingin saya ceritakan."
"Oh, apa itu? Sini duduk saja." jawab Romo Matias sambil menutup bukunya dan memberi isyarat agar Ricky duduk di samping kanannya, yang langsung diikuti secara taat.
Dengan suara bergetar, Ricky menceritakan peristiwa yang telah terjadi beberapa minggu lalu, alasan mereka mengundang Frater Damianus ke rumahnya dan apa saja yang dia lakukan---dari pembacaan nama dan ritual kwee pang.
"Ritual kwee pang? Apa itu?" tanya Romo Matias bingung.
"Ritual pengangkatan anak. Jadi saya diangkat anak oleh Tuhan Yesus. Ibu diangkat anak oleh Bunda Maria. Katanya supaya kami diberkati dan---"
Â
"Kamu bukannya sudah dibaptis saat lahir? Kamu juga sudah menerima komuni dan sakramen krisma, kan?" tanya Romo Matias dan Ricky mengiyakan semua pertanyaan tersebut. "Itu sudah menegaskan bahwa kamu sudah menerima dan jadi milik Kristus. Tidak perlu ada ritual lagi!"
"Kata frater, itu untuk perlindungan keluarga kami. Terutama Nenek. Agar tidak diganggu roh jahat."
"Itu suara penyesat! Sakramen baptis sudah memeteraikanmu sebagai umat Allah dan pengikut Kristus. Setiap kali kamu membuat tanda salib, kamu meneguhkan perlindungan itu. Kalau ada yang berkata kamu butuh ritual tambahan, maka dia sedang menggantikan kuasa Tuhan dengan tipu daya iblis!"
Ricky terdiam sejenak mendengar penjelasan tersebut. Lalu dia melanjutkan cerita, bahwa Frater Damianus menyuruh mereka menyingkirkan banyak barang---seperti hiasan, patung, lukisan, boneka, tanaman sintetis, dan sebagainya---karena diduga sebagai sarang atau magnet bagi roh-roh tidak suci. Semuanya disingkirkan kecuali benda-benda rohani dan perabotan dasar, dengan maksud penyucian rumah. Sontak Romo Matias terkesiap mendengarnya, menggelengkan kepala, dan mengeluarkan suara campuran antara napas berat dan tawa geli yang ditahan.
"Kamu tahu? Roh jahat itu bisa menempel di semua benda---termasuk benda rohani sekalipun."