Menunggumu Dibibir SenjaÂ
Usia senja sangat ditakuti puisi senja sangat digemari karena itu aku menulis lagi tentang senja
Angin laut bertiup sepoi burung-burung terbang menukik kembali kesarangnya tupai dengan riang memanggil sang anak membagi pisang hasil buruannya
Induk ayam memanggil sang anak berbagi makanan walau berebut namun nyaman tak saling patuk diantaranya walau ada yang tak kebagian
Lipan kalajengkin sembunyikan badan menunggu malam mau keluar tersipu malau dibalik kelopak pisang yang mulai membusuk
Ikan-ikan masih mengapung menikmati udara senja dipermukaan air kolam yang mulai membiru
Para petani sawit lalu lalang membawa hegrek dipundaknya saling berboncengan menuju pulang kembali kerumahnya
Ada juga yang berjalan kaki mendorong angkong berisi sawit berondolan yang jatuh sendiri dari pohonnya
Para pekerja seharian yang asyik berkutak diperkantoran memacu kendaraan mereka secepat mungkin berseliweran dijalan raya seakan mau berpacu saling berebut mendahului
Para tetangga yang punya bayi keluar mengambil jemuran yang dari tadi dikeringkan ditali-temali di samping rumah
Para pedagang malam bersusah payah mendorong talase mereka kepinggiran jalan agar secepatnya bisa buka dan menunggu para pelanggan dengan setia