Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggumu di Bibir Senja

30 September 2022   17:23 Diperbarui: 30 September 2022   17:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menunggumu Dibibir Senja 

Usia senja sangat ditakuti puisi senja sangat digemari karena itu aku menulis lagi tentang senja

Angin laut bertiup sepoi burung-burung terbang menukik kembali kesarangnya tupai dengan riang memanggil sang anak membagi pisang hasil buruannya

Induk ayam memanggil sang anak berbagi makanan walau berebut namun nyaman tak saling patuk diantaranya walau ada yang tak kebagian

Lipan kalajengkin sembunyikan badan menunggu malam mau keluar tersipu malau dibalik kelopak pisang yang mulai membusuk

Ikan-ikan masih mengapung menikmati udara senja dipermukaan air kolam yang mulai membiru

Para petani sawit lalu lalang membawa hegrek dipundaknya saling berboncengan menuju pulang kembali kerumahnya

Ada juga yang berjalan kaki mendorong angkong berisi sawit berondolan yang jatuh sendiri dari pohonnya

Para pekerja seharian yang asyik berkutak diperkantoran memacu kendaraan mereka secepat mungkin berseliweran dijalan raya seakan mau berpacu saling berebut mendahului

Para tetangga yang punya bayi keluar mengambil jemuran yang dari tadi dikeringkan ditali-temali di samping rumah

Para pedagang malam bersusah payah mendorong talase mereka kepinggiran jalan agar secepatnya bisa buka dan menunggu para pelanggan dengan setia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun