Pagi ini anak-anak yang muslim duduk bersama dilapangan dengan khusyuk membaca Yasin secara berjamaah, yang dipandu oleh seorang guru. Bacaan Yasin mereka semua dikirimkan hadiah pahalanya buat kedua orang tuanya masing-masing, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal Dunia. Luar bisa semoga ananda ini semuanya jadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Aamin..
Â
Pagi ini bukan cuma yang muslim yang melakukan bimbingan rohani, akan tetapi yang non muslim juga. Anak-anak yang non muslim juga membawa kitab mereka masing-masing dari rumah untuk dibaca di sekolah. Mereka juga berkumpul dilapangan yang dipandu oleh semua guru non muslim yang ada di SMPN 5 Kandis.
Â
Â
Di dunia ini apapun keyakinan yang kita anut haruslah kita taati. Karena itu sudah menjadi pilihan masing-masing yang punya diri. Sebagai manusia kita harus saling menghargai dan menghormati keyakinan masing-masing. Tidak boleh ada yang mengejek atau memperolok-olok antara satu keyakinan dengan keyakinan yang lain.
Â
Apapun agama yang kita pilih adalah urusan pribadi masing-masing. Sebagai guru, inilah salah satu bentuk keadilan yang diberikan kepada anak-anak di sekolah. Semuanya diarahkan, dan di bimbing sesuai dengan keyakinan masing-masing. Apalagi negara kita adalah bhinneka tunggal Ika. Kita bersatu dalam perbedaan. Inilah Indonesia. Dalam perbedaan itu kita bersama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Ini juga sebagai salah satu bentuk dari penerapan dari profil pelajar Pancasila. Ibu Yeni Irdayati bilang, bahwa insyaallah dalam waktu dekat akan dibangun aula di SMP 5 Kandis, agar anak-anak tidak lagi duduk dilapangan terbuka. Semua peralatannya sudah dimulai membelinya. Kita doakan semoga secepatnya selesai. Aamiin...
Â
Pada hari Jum'at ini kegiatan anak-anak semuanya diarahkan kepada belajar berbazis projek. Setiap kelas dipandu oleh guru masing-masing. Dalam belajar yang berbazis projek ini, masing-masing kelas menciptakan berbagai kreatifitas masing-masing. Ada yang membudidayakan jamur, ada yang membuat vas bunga, ada yang belajar kelistrikan dengan merakit kabel-kabel untuk menciptakan bel. ada yang mengembangkan berbagai macam kearifan lokal. Seperti membuat ikan salai, membuat mi sagu, membuat lemet inti, membuat atap rumbia dan lain-lain. Wah luar biasa kegiatan anak-anak ini.