Semarang, 27 Juli 2025 --- Di tengah cepatnya perkembangan teknologi, Elmerillia Tsiampaca, salah satu mahasiswi Universitas Negeri Semarang, mengambil langkah nyata untuk memperluas wawasan dan keterampilannya di bidang kecerdasan buatan. Lewat program pelatihan daring Overview of Artificial Intelligence yang diselenggarakan oleh Huawei ICT Academy, Elmerillia berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian materi dan evaluasi, hingga akhirnya dinyatakan lulus dan menerima Certificate of Completion pada 26 Juli 2025.
Bagi Elmerillia, pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tapi pengalaman belajar yang membuka mata. Ia mengaku awalnya merasa AI itu rumit dan hanya bisa dipahami oleh orang-orang dengan latar belakang teknologi tinggi. Namun ternyata, setelah mengikuti pelatihan, pandangannya berubah.
"Ternyata AI itu dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Kita bisa menemukannya di fitur rekomendasi film, asisten virtual, bahkan kamera smartphone. Pelatihan ini bikin saya sadar, AI bukan hanya soal mesin, tapi juga soal cara berpikir dan memahami manusia," ungkapnya.
Selama pelatihan, Elmerillia mempelajari berbagai topik penting seputar AI, seperti sejarah mesin yang berpikir, aliran pemikiran utama dalam AI (symbolism, connectionism, behaviorism), perbedaan antara AI lemah dan kuat, serta aplikasi nyata AI di dunia industri. Ia juga diajak untuk memahami bagaimana AI bisa membantu di berbagai sektor, dari kesehatan, keamanan, pendidikan, hingga otomotif.
Selain itu, pelatihan juga membahas sisi lain dari AI, yaitu kontroversi dan tantangan etis yang menyertainya termasuk soal diskriminasi algoritma dan kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan manusia. Hal ini menurut Elmerillia, justru menambah kesadaran akan pentingnya membangun teknologi yang tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Sertifikat yang diperoleh dari Huawei ICT Academy ini memiliki pengakuan internasional dan menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia juga bisa menguasai teknologi global. Program ini sendiri merupakan bagian dari komitmen Huawei dalam mendukung pengembangan talenta digital melalui kerja sama dengan institusi pendidikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Bagi Elmerillia, pencapaian ini adalah langkah awal dari perjalanan panjangnya dalam memahami dan mengeksplorasi dunia teknologi. Ia berharap pengalamannya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tidak ragu memulai, meskipun dari nol.
"Nggak harus jago dulu untuk mulai belajar. Justru dari pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri untuk terus eksplorasi dunia teknologi ke depannya," tutupnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI