Mohon tunggu...
Elmayanti
Elmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi traveling dan mengeksplor keindahan alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Tangan Tua yang Tak Letih, Lahir Kain Sasirangan Penuh Makna

16 Oktober 2025   19:56 Diperbarui: 16 Oktober 2025   19:56 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak Nyata bagi Lingkungan Sekitar

Meskipun tergolong usaha kecil, dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh bisnis Ibu Norhayah tidak bisa dianggap remeh. Dengan melibatkan warga sekitar, terutama perempuan, ia membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat pengangguran lokal.

Selain menjadi sumber penghasilan, usaha ini juga menjadi ruang interaksi sosial---tempat orang berbagi cerita, belajar, dan bekerja bersama. Dari sini muncul semangat kebersamaan yang memperkuat komunitas. Lebih dari itu, kehadiran Ibu Norhayah menjadi bukti nyata bahwa kewirausahaan bisa menjadi sarana pemberdayaan perempuan di tingkat akar rumput.

Penjaga Nilai Budaya di Tengah Zaman yang Bergerak Cepat

Kontribusi terbesar dari usaha ini bukan hanya pada ekonomi, tetapi pada pelestarian budaya. Dengan terus memproduksi dan memasarkan kain Sasirangan, Ibu Norhayah secara tidak langsung menjadi penjaga identitas budaya Banjar. Ia memastikan bahwa tradisi menenun dan mewarnai dengan teknik khas Banjar tidak hilang ditelan zaman.

Setiap lembar kain yang ia hasilkan bukan sekadar barang dagangan, tetapi juga cermin dari warisan leluhur yang tetap relevan hingga kini. Melalui kerja kerasnya, generasi muda diajak untuk melihat bahwa budaya tidak seharusnya ditinggalkan demi modernitas---melainkan disesuaikan agar tetap hidup.

Menjadi Teladan di Usia Senja

Ketekunan dan keuletan Ibu Norhayah menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya. Di saat banyak orang sebayanya menikmati masa pensiun, beliau justru terus produktif. Semangatnya menjadi inspirasi bahwa wirausaha sejati lahir dari niat dan kejujuran, bukan semata-mata modal besar atau strategi bisnis yang rumit.

Perjalanannya adalah contoh bagaimana seseorang bisa menggabungkan nilai tradisional dengan jiwa adaptif. Ia berhasil menempatkan dirinya bukan hanya sebagai pelaku usaha, tetapi juga sebagai pelestari budaya dan penggerak sosial di lingkungannya.

Penutup

Kisah Ibu Norhayah memberi pesan mendalam: bahwa kemajuan tidak harus menghapus tradisi. Dalam setiap helai kain Sasirangan yang ia hasilkan, tersimpan semangat perempuan Banjar yang kuat, tekun, dan berkomitmen menjaga warisan leluhurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun