Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Alpukat dalam Pusaran Industri Pertanian dan Konflik Dunia

24 April 2021   11:42 Diperbarui: 28 April 2021   20:51 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alpukat (Sumber: shutterstock.com)

Menurut saya, kebetulan sering membaca buku dan melihat resep yang menggunakan buah alpukat, juga melihat tayangan acara masak-memasak menggunakan buah alpukat pada tayangan Chef Table dan Street Food seri Amerika Latin di Netflix, bahkan wilayah Amerika lain dan eropa, kadang orang latah saja. Seolah ketika mereka menambahkan alpukat pada menu mereka otomatis mereka sudah makan makanan sehat. He, masa iya? 

Alpukat dibuat menjadi guacamole (Buah alpukat diaduk menjadi saos gurih, pedas) dan itu begitu populer pada kuliner Amerika Latin. 

Ketika orang Amerika dan Eropa ikut-ikutan menambahkan irisan buah alpukat segar ke atas beef atau bacon pada steik atau hamburger dan sandwich atau pada menu lain, sudah pasti tidak meghilangkan efek buruk lemak jenuh dan kolesterol tinggi pada beef atau bacon. Tidak ada, hanya sekadar mengurangi rasa bersalah pada diri sendiri karena banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh. Paling tidak ya... merasa sedikit lega ada ada makanan dengan lemak tidak jenuh pada makanan tinggi kolesterol dan berlemak jenuh tersebut. Entahlah. 

Hal yang jelas, buah alpukat pada kulier Amerika Latin adalah budaya yang memiliki akar sejarah yang panjang di Amerika Latin. 

Ketika kemudian jejaring dunia lewat televisi dan periklanan, apalagi sekarang sosial media membuat alpukat semakin populer dengan tambahan kajian alpukat sebagai makanan bernutrisi dan sehat, tentu saja membuat alpukat makin mendunia, makin populer. Setiap tahun katanya lebih empat milyar klogram alpukat dikonsumsi seluruh dunia.

Alpukat, Si Emas Hijau (Green Gold) Pencetak Uang 

Jika dulu orang-orang Amerika Latin menanam tanaman ini dengan santai yang sepadan dengan kondisi saat itu di mana alpukat belum begitu top markotop dan harga sekilonya sekitar 2-2,5 peso, sekarang lain kondisinya. 

Harganya sekilonya mencapai sekitar 80 peso. Itu sebabnya negara-negara Amerika latin semakin bersemangat menanam komoditi ini. Alpukat sangat populer di Amerika Latin

Kebun-kebun alpukat bertambah berkali lipat luasnya di sana. Banyak pengusaha dan orang kaya yang tadinya tidak tertarik pada komoditi ini akhirnya berinvestasi membeli lahan luas untuk dijadikan kebun alpukat.

Sekarang, tentu saja tak hanya Meksiko dan Negara-negara Amerika Latin yang berlomba-lomba menghasilkan alpukat. Negara kita juga, Israel bahkan Amerika Serikat yang lokasinya berdekatan dengan negara-negara latin tersebut. 

Di Meksiko, alpukat adalah sumber finansial yang menggerakkan industri unggul Meksiko. Alpukat adalah mesin pencetak uang. Alpukat adalah The Green Gold. 

Alpukat, Si Buah yang Rakus Air

Dulu saya kira hanya kelapa sawit yang dianggap rakus air, ternyata alpukat juga. Pada tayangan Rotten seri Konflik Alpukat di Netflix, saya melihat bahwa salah satu wilayah penghasil alpukat terbesar di Meksiko adalah Michoacan yang menghasilkan sepertiga kebutuhan alpukat dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun