Sebagian yang dia yakin akan dipakai hari tertentu yang sudah yakin akan ada tamu yang datang dia tarok di bagian tengah refrigerator.
Rendang dibagi per 5 atau 10 potong. Malbi begitu pula. Bahkan tekwan dibuat per 5 porsi, dipisahkan antara isi, printilan pelengkap (daun sledri, soun, bawang goreng) dan kuah.Â
Ya sama seperti metode menyiapkan tekwan di gerai pempek Candy atau Beringin yang sudah disimpan di refrigerator per porsi malah.
Belajar dari kawan saya, tentu hal mubazir dan tidak efisien itu sudah saya tinggalkan sejak 5 (lima) tahun lalu. Sekarang, saya juga menerapkan Tips "Pasca Cooking" pada aneka gulai lebaran kami di rumah. Kecuali gulainya cuma masak untuk 2 kali makan alias sehari, bolehlah di panci saja.
Penyimpanan di Refrigerator, Prinsip Pengawetan Dengan Suhu Rendah
Ada banyak teknologi pengawetan pangan. Kita mengenal pengeringan yang mengurangi kadar air supaya proses dekomposisi dihambat dan menghambat pertumbuhan mikroorganismes.Â
Selain itu, kita mengenal pula pengawetan makanan dengan menggunakan garam dan gula dan kombinasi dengan pengeringan.Â
Kita mengenal pula teknologi pengawetan dengan suhu rendah. Sebetulnya ini bukan hal baru bagi manusia. Zaman dulu, manusia menyimpan bahan makanan mereka dalam gua-gua alam yang dingin, terutama di negara 4 (empat) musim teknologi ini banyak dipakai.Â
Prinsipnya adalah suhu rendah membuat masa hidup jaringan dalam bahan pangan diperpanjang karena respirasi menurun dan aktivitas mikroorganisme dihambat. Pada abad ke-18 penyimpanan pangan dalam refrigerator mulai dikembangkan.
Sejujurnya mungkin kita semua tau tentang memperpanjang usia simpan makanan kita. Tetap saja kita banyak diantara kita yang belum optimal menggunakan refrigerator pada penyimpanaan hasil masakan kita. Terutama, masakan gulai lebaran.