Cerita unik dari seorang pedagang kaki lima
Menyusur trotoar pinggiran dengan beban dipundak
Mendayukan dagangannya sembari berteriak
Tergopoh yang tertelan tekad rupiah
Bukan mengapa tapi jalani
Ketika berjalan seperti biasanya menjajakan dagangan
Terlihat anak kecil yang lesu menempel pada ringin seberang jalan
Dihampirinya bertanya mengapa
Padahal dirinya juga sulit pada nafasnya sendiri
Apakah mungkin akal budi sebersih zam zam
Semerbak mawar yang baru tumbuh
Atau serimbun ringin yang
bergelantung akar
Begitulah alir yang entah dimana ia ingin mengalir