Aku berdoa dan sholat istikhoroh untuk meminta jawaban dari Allah SWT, dan keesokan harinya, hati ini memutuskan untuk tetap daftar jalur tersebut dan akupun bersiap memakai baju sekolah langsung dating ke sekolah dan konsultasi ke guru BK agar mendaftarkanku di jalur tersebut.
Aku mengisi data-data pendaftaran dengan teliti biar ga ada data yang salah input dan mempengaruhi hasil akhirnya nanti. Pada di bagian pemilihan jurusan dan universitas, aku kira cuma bisa pilih dua jurusan dan 1 universitas, ternyata 4 jurusan dan 2 universitas. Dan lagi-lagi aku menelusuri mbah google untuk cari tau tentang dua jurusan lainnya. Alhamdulillah akhirnya nemuin juga.
Jurusan-jurusan yang aku pilih adalah Bimbingan Penyuluhan islam dan Pengembangan Masyarakat Islam untuk UIN Jakarta, Bimbingan Konseling Islam dan Pengembangan Masyarakat Islam untuk UIN Bandung.
Aku segera melakukan finalisasi data sebelum pendaftaran ditutup. Sekitar 2 minggu menunggu hasil SPAN-PTKIN, akhirnya waktu yang ditunggu tiba, tepat pukul 15.00 aku segera membuka sambal berdoa dan agak sedikit cemas dan ragu, Ketika keluar pengumuman tersebut, namaku ELLENA KUSUMA dengan jelas tertulis bahwa diterima di UIN Jakarta program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Mungkin bukan Ellena kalau cepat gampang puas denga apa yang sudah didapat namun bukan sesuai dengan keinginan dan rencananya. Di bangku kelas 12 inilah aku berjuang untuk mendapatkan PKN STAN dan PTN seperti yang telah aku rencanakan di time line 5 tahun kedepan. Aku mengikuti banyak jalur PTN, seperti SBMPTN dan itu adalah salah satu syarat tes masuk PKN STAN aku sangat fokus dalam mengikuti pembelajaran di tempat bimbel, namun takdir berkata lain yang ternyata hasil pengumumannya adalah aku dinyatakan tidak lolos. Setelah drama sedih dan nangis, akhirnya aku bangkit lagi untuk tetap mencoba banyak ujian mandiri PTN seperti UI, UNJ, UNY, dan salah satunya pun ada UIN Jakarta dengan jurusan yang berbeda. Akupun melakukan persiapan belajar dengan niat dan tekad yang kuat serta cukup matang. Semua ujian mandiri tersebut menyatakan menolakku dan pengumuman terakhir pun UIN Jakarta masih menolakku di jurusan psikologi.
Sekian kisahku yang dapat kutuliskan, mengenai proses akhir dari per-PTN-an di tahun 2022 ini. Kisahku ini sangat memberi pembelajaran bagi diriku sendiri sehingga dapat disimpulkan bahwa, seperti surat Al-Baqarah ayat 216 yang artinya “….boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui” (QS : Al-Baqarah :216)
Kalau jodoh sudah di depan mata, boleh masih memperjuangkan yang lain, namun jangan berharap lebih karena itu adalah hal yang sia-sia.
Sekarang dapat diambil kesimpulan bahwa nazarku benar-benar terlaksana di UIN Jakarta, aku percaya atas izin Allah ini semua terjadi dan memang ini adalah skenario terbaik-Nya. Terima kasih BPI dan UIN Jakarta telah menerimaku dengan tangan yang hangat seperti senyaman di rumah sendiri. Terima kasih kepada ayah, mamah dan kakak serta semua pembelajaran di tahun 2022 ini.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
