Pada tahun 1919, Muhammad Husni Thamrin terpilih sebagai anggota dewan kota Jakarta. Dengan kedudukannya pengetahuan Thamrin mengenai politik dan ilmu pemerintahan semakin meningkat, ia semakin memperdalamnya. Ikatan Thamrin dengan dunia politik dan pergerakan membawanya bergabung dengan perkumpulan kaum Betawi. Thamrin terkenal sebagai seseorang yang cukup berani sehingga namanya semakin dikenal dan dengan begitu maka pergaulan nya  pun semakin luas. (Kurnia, 2019)
- Peran Muhammad Husni Thamrin di Volksraad di masa pergerakan Nasional Indonesia 1927-1941.
       Volkseraad merupakan lembaga yang penting dalam politik Hindia Belanda yang memberikan ruang untuk masyarakat pribumi, menyuarakan aspirasi politik  mereka. Peran Volksraad dalam memberikan wadah bagi aspirasi politik masyarakat pribumi penting dalam bertumbuhnya politik dan kesadaran politik di Hindia Belanda pada saat itu, Volksraad dibentuk pada tanggal 18 mei 1918. (Isma & Yusuf, 2025)
       Pada tahun 1927, Muhammad Husni Thamrin terpilih sebagai salah satu anggota dewan yang bernama Volksraad., dan di sinilah awal mulanya Husni Thamrin memulai perjuangannya untuk rakyat Indonesia. Ia memanfaatkan kesempatanya untuk menyuarakan kepentingan masyarakat, kedudukan  Husni Thamrin dimuai saat kedudukannya di dewan kota ia memaksa pemerintah Hindia Belanda dan menunjukkan kepicangan dalamÂ
pemerintahannya. Husni Thamrin menuntut perbaikan jalan jalan yang  ada di  kampung Jakarta.Tahun pertama Husni Thamrin sebagai anggota Volksraad ia telah menyampaikan sembilan pidato penting dalam dua mosi. Ini yang yang memulai dirinya sebagai kesempatan garda terdepan rakyat pribumi. Kerendahan hati Hsuni Thamrin, sopan,berani dan menggunakan bahasa yang jelas saat ia berpidato membuat kehidupanya lebih mudah dari pada rintangan yang dihadapinya. Perjuangan Husni Thamrin sangatlah banyak apalagi membantu kaum pergerakan. Husni Thamrin berkerja dengan pemerintah Hindia Belanda tetapi ia berpihak kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia. (Muntaqo, 2019)
      Pada tahun 1935 Husni Thamrin kembali terpilih sebagai anggota dewa rakyat atas bantuan Budi Utomo. Ia sebagai perwakilan dari daerah Jawa Barat, Husni Thamrin terus menerus berjuang bersama pemimpin Indonesia untuk mencapai tujuan bersama yaitu kemerdekaan Indonesia dengan melalui dewan rakyat ini. Pada tanggal 15 Juli 1936 tuntutan disampaikan oleh Sutardjo atas petisi Sutardjo Karrtohadikusumo di mana di dalammnya mengatakan tuntutan agar dewan rakyat mendesak pemerintah Belanda untuk menyelenggarakan diskusi anatara Belanda  dan Hindia Belanda. Di dalam diskusi yang di adakan harapkan mereka mengenai kemerdekaan Indonesia di mana kurun waktu pada 10 tahun yang akan Indonesia bisa berdiri dan berkembang di dalam lingkunga kerjaan Belanda. Petisi Sutardjo begitu sederhana tetapi Husni Thamrin sangat mendung petisinya untuk mencapai kemerdekaan, tetapi tetap saja pemerintah belanda dengan mentah mentah menolakanya. (Safwan & Kutojo, 2021)
- Muhammad Husni Thamrin Dewan Rakyat sebagai ketua partai Indonesia Raya (Parindra).Â
      Partai Parindra (Partai Indonesia Raya) adalah sebuah partai yang sangat besar yang dimana cakupannya begitu luas, begitu banyak angoota yang ada di dalamnya yang terdiri dari berbagai kalangan. Kebanyakannya orang-orang yang tergabung di dalam partai Parindra ini adalah kelompok bumiputera terdidik sebagaimana masyarakat kelas menegah, kelas tinggi dan Cendikiawan. Partai ini dibentuk pada tanggal 24 Desember 1935 Surakarta yang di ketuai oleh Budi Utomo. Partai ini sebagai hasil penyatuan antara perkumpulan politik Budi Utomo dan perserikatan Bangsa Indonesia dengan harapan berkerjasama dengan Belanda Untuk memastikan kemerdekaan Indonesia. (Humaniora et al., 2024)
      Pada tahun 1939, Husni Thamrin kembali terpilih menjadi terpilih menjadi anggota dewan rakyat sebagai wakil partai Indonesia Raya (Parindra). Husni Thamrin memasuki Parindra karna dia telah lama melihat taktik perjuangan Budi Utomo yang begitu menarik baginya. Dari mulai pada tahun 1933 PPKI tidak lagi menunjukkan kegiatan, satu satu Organisasi yang begitu kuat pada masa itu adalah Parindra. Pada saat Pemilihan Husni tharim terpilih dengan jumlah suaranya yang terbanyak. Jabatan ini adalah yang tertinggi yang pernah diduduki oleh bangsa Indonesia dalam dewan rakyat.
  Husni Thamrin sebagai pemimpin terpandang Indonesia pada masa itu, ia sebagai sorang tokoh pembangkit persatuan dan selalu berkerja keras membangun persatuan Indonesia dalam dewan rakyat, Menurut  Thamrin perpecahelahan di  dalam kelompok Indonesia harus di singkirkan karna dengan terpecahbelahnya akan merusak perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.Â
   Husni Thamrin memiliki akhlak yang sangat bagus dengan begitu dia sangat disenangi oleh orang banyak,dia mempunyai sifat yang baik tanpa memandang apapun entah itu dari kalangan  rakyat biasa. Husni Thamrin sangat percaya bahwa parindra begitu pantas dengan semangat rakyat Indonesia. Partai ini memperteguh persartuan bangsa dan mengembangkan kehidupan rakyat. Husni Thamrin sangat berkerja Keras didalam parindra. Ia mengamati cara-cara bekerja Dr. Sutomo dalam Organisasi.
   Pada Kamis 30 mei 1938, Dr. Sutomo menghembuskan nafas terakhirnya. Husni Thamrin di angkat sebagai ketua perindra mengantikan Budi Utomo,sejak husni Tharim memimpin perindra anggotanya semakin hari semakin bertambah, Thamrin sangat mengusahakan agar partai gerindra menjadi partai yang terbesar di Indonesia. Husni Thamrin ingin agar parindra menjadi lapisan rakyat Indonesia dan anggota yang harus terus bertambah. Husni Thamrin berkata dimana pun di dunia ini, suatu bangsa tidak selamanya sukarela untuk mereka dijajah. Akan ada masa di mana mereka akan berkeja keras untuk mengakhiri penjajahan, Indonesia sebagaimana bangsa lain yang ada di dunia berkerja keras untuk mencapai tujuan mereka yaitu kemerdekaan.
   Parindra diharapkan oleh masyarakat Indonesia untuk menjadi pengarah dalam keadaan pergerakan yang penuh dengan kesulitan. Partai Parindra yang dipimpin oleh Husni Thamrin ini mengupayakan untuk memenuhi kewajiban kewajibannya. Mereka sering menyelenggarakan propaganda secara besar besaran dan diskusi, Husni Thamrin dipilih menjadi anggota dewan rakyat 1939 tetapi perjuangan nya kepada pemerintah Hindia Belanda semakin menguat, rakyat sangat menyenagi Husni Tharim sehingga ia diberikan gelar abang Betawi. Kondisi Indonesia yang semakin memanas, tetapi semangat para pemimpin tidaklah goyah pergerakan pun semakin meningkat tajam.