Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Aku suka menulis apa saja yang singgah di kepala: fiksi, humaniora, sampai lyfe writing. Kadang renyah, kadang reflektif, dan selalu kuselipkan warna. Seperti hidup: tak satu rasa, tetapi selalu ada makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kereta Petani dan Pedagang, Inovasi Transportasi untuk Pahlawan Pangan

10 September 2025   14:08 Diperbarui: 10 September 2025   14:20 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta hijau bersiluet bulir padi putih siap antar hasil bumi segar dari petani ke pasar. (Nathan Aditya Putra Nugraha/redigest.web.id)

Di balik hasil panen melimpah, ada kisah perjuangan petani dan pedagang kecil yang setiap hari berhadapan dengan tantangan logistik. Jalanan yang macet, biaya angkut yang mahal, dan risiko kerusakan barang seringkali menjadi kendala.

Pernahkah kita membayangkan, hasil panen yang segar bisa sampai ke kota lebih cepat dan aman?

Kini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjawab keinginan itu dengan menghadirkan sesuatu yang dulu hanya jadi harapan: gerbong khusus untuk petani dan pedagang pasar.

Mereka yang selama ini harus berdesakan di kendaraan umum atau menempuh perjalanan panjang dengan truk bak terbuka, sebentar lagi punya solusi baru: Kereta Petani dan Pedagang.

Inovasi ini bukan lagi sekadar wacana. Pada pertengahan Agustus 2025 lalu, KAI sudah melakukan uji coba statis dan dinamis di rute Surabaya--Lamongan.

Jika semua berjalan lancar, kereta khusus ini akan resmi diluncurkan pada 28 September 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke-80 KAI.

Di dalam gerbong ini, perjalanan para petani dan pedagang menjadi lebih mudah dan efisien. Inovasi untuk pahlawan pangan. (Humas KAI/Kompas.com)
Di dalam gerbong ini, perjalanan para petani dan pedagang menjadi lebih mudah dan efisien. Inovasi untuk pahlawan pangan. (Humas KAI/Kompas.com)
Wajah Baru Transportasi Pangan

Kereta Petani dan Pedagang adalah gerbong khusus yang dimodifikasi dari kereta kelas ekonomi lama. Dengan gerbong berwarna hijau muda dan desain siluet bulir padi putih, kereta ini hadir sebagai wujud nyata dari harapan para petani dan pedagang akan moda transportasi yang ramah. Ia dirancang sebagai salah satu bentuk dedikasi dari KAI.

Beberapa fitur utama antara lain:

  • Kursi dikurangi: dari sekitar 106 menjadi 73 kursi, agar barang bawaan punya ruang lebih.
  • Pintu bordes diperlebar: dari 80 cm menjadi 90 cm, sehingga masuk-keluar barang tidak lagi jadi drama.
  • Toilet dan rak bagasi tetap tersedia, demi kenyamanan dasar penumpang.

KAI seolah ingin berkata: di gerbong ini, bukan hanya penumpang yang dihargai, tetapi juga hasil jerih payah mereka.

Misi di Balik Gerbong Hijau

Ada beberapa dasar kuat di balik hadirnya kereta ini. Pertama, ini adalah bagian dari misi sosial BUMN, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar KAI tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

Kedua, kereta ini menawarkan solusi untuk efisiensi distribusi. Dengan kereta, hasil panen dapat diangkut dalam jumlah besar, lebih cepat sampai ke pasar, dan mengurangi potensi kerugian karena cepat rusaknya sayur dan buah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun