Di balik hasil panen melimpah, ada kisah perjuangan petani dan pedagang kecil yang setiap hari berhadapan dengan tantangan logistik. Jalanan yang macet, biaya angkut yang mahal, dan risiko kerusakan barang seringkali menjadi kendala.
Pernahkah kita membayangkan, hasil panen yang segar bisa sampai ke kota lebih cepat dan aman?
Kini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjawab keinginan itu dengan menghadirkan sesuatu yang dulu hanya jadi harapan: gerbong khusus untuk petani dan pedagang pasar.
Mereka yang selama ini harus berdesakan di kendaraan umum atau menempuh perjalanan panjang dengan truk bak terbuka, sebentar lagi punya solusi baru: Kereta Petani dan Pedagang.
Inovasi ini bukan lagi sekadar wacana. Pada pertengahan Agustus 2025 lalu, KAI sudah melakukan uji coba statis dan dinamis di rute Surabaya--Lamongan.
Jika semua berjalan lancar, kereta khusus ini akan resmi diluncurkan pada 28 September 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke-80 KAI.
Di dalam gerbong ini, perjalanan para petani dan pedagang menjadi lebih mudah dan efisien. Inovasi untuk pahlawan pangan. (Humas KAI/Kompas.com)
Wajah Baru Transportasi Pangan

Kereta Petani dan Pedagang adalah gerbong khusus yang dimodifikasi dari kereta kelas ekonomi lama. Dengan gerbong berwarna hijau muda dan desain siluet bulir padi putih, kereta ini hadir sebagai wujud nyata dari harapan para petani dan pedagang akan moda transportasi yang ramah. Ia dirancang sebagai salah satu bentuk dedikasi dari KAI.
Beberapa fitur utama antara lain:
- Kursi dikurangi: dari sekitar 106 menjadi 73 kursi, agar barang bawaan punya ruang lebih.
- Pintu bordes diperlebar: dari 80 cm menjadi 90 cm, sehingga masuk-keluar barang tidak lagi jadi drama.
- Toilet dan rak bagasi tetap tersedia, demi kenyamanan dasar penumpang.
KAI seolah ingin berkata: di gerbong ini, bukan hanya penumpang yang dihargai, tetapi juga hasil jerih payah mereka.
Misi di Balik Gerbong Hijau
Ada beberapa dasar kuat di balik hadirnya kereta ini. Pertama, ini adalah bagian dari misi sosial BUMN, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar KAI tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
Kedua, kereta ini menawarkan solusi untuk efisiensi distribusi. Dengan kereta, hasil panen dapat diangkut dalam jumlah besar, lebih cepat sampai ke pasar, dan mengurangi potensi kerugian karena cepat rusaknya sayur dan buah.