Gelisah pengantin tanpa bahteraÂ
Bagai layang tanpa tali
Ku ceritakan padamu akan hari kemarin tentang kerling mata beradu cintaÂ
Saling bermanja dan sedikit pulas senyum yang ku kenali adamu walau lewat "gegendang gending dahulu"dan ku ikuti alurmu itu adalah kau
Saat suara meruah dari ramainya kehadiranÂ
Para terhormat nuansa penggantian berbinarÂ
Adakah kau rasa senyum itu adalah terpadu
Mungkin culas juga bila tak mengaku padaku
Inilah catatan terakhir dalam sepenggal cerita
Kelak menjadi pribahasa yang berpaduan antara sedih, gelisah dan untung malang kitaÂ
Menebarkan kasih sayang kepada sesama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!