Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair Rasa

Pendidikan, Lifestyle, Politik, Humaria, Literasi, Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cemas atau Bahagia Kelahiran Putra Putri Pertama?

3 Juli 2022   18:20 Diperbarui: 3 Juli 2022   18:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cemas atau Bahagia Kelahiran Putra Putri Pertama? 

Hai anak-anak taat pada orangtuamu, supaya hari-hari hidup bertambah dan umur panjang.

Ayah dan Ibu hanya tahu, bahwa mengasuh dan mendidik bukanlah hal yang muda, namun bukan berarti kehadiranmu menjadi sumber kesulitan hidup.

Kehadiran anak pertama menjadi awal mula perjuangan sebagai seorang Ayah dan Ibu.

Sebuah peran yang begitu ku impikan, namun menjalani membuat tertatih-tatih.

Ternyata menjadi ayah dan ibu tidak semudah itu. Sungguh lelah, menguras tenaga, emosi, psikologi, waktu, rasanya sangat berat. Rasa bersalah, cemas, tidak percaya diri, sering minder dengan berat badan yang tak seperti dulu, sehingga ada pertanyaan yang muncul dari pikiran bisakah menjadi ibu bagi suami dan anak-anak nantinya, atau malah kebalikan.

Mengapa sebagai ibu harus khawatir akan hal itu, bukanlah ada solusi dan jangan merasa bahwa kehadiran anak membawa dampak buruk bagi kehidupan keluarga. 

Tapi bersyukurlah, sebagian pasutri tidak memiliki momongan, dan mereka juga minder dan cemas ketika melihat bayi tetangga atau saudara. Hal ini, tak sedikitpun kami ayah dan ibu menyesali takdir. 

Carilah pengalaman hidup dari orangtua dan konseling pada pakarnya agar tahu tips membesarkan dan mendidik anak. Sebagaimana diketahui bahwa kita perlu belajar berbenah diri dan menjalani peran masing-masing sebagai ayah dan Ibu, ini hal yang perlu dilakukan setiap waktu.

Kehadiran anak adalah anugerah yang dititipkan Tuhan pada kita, dari anak kita belajar untuk menahan diri, dari anak kita belajar taat dan salin menghargai dan mengasihi. Hingga mempelajari banyak hal baru dengan mengandalkan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun