Mohon tunggu...
elisa  setia putri
elisa setia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Nama saya Elisa Setia Putri Mahasiswa dari UNNES Fakultas Ilmu Pendiikan dan Psikologi, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Kreativitas anak lewat karya seni rupa di sekolah dasar

15 Oktober 2025   12:44 Diperbarui: 15 Oktober 2025   21:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, dalam proyek membuat mural kelas, setiap siswa memiliki bagian kecil yang harus digambar. Ketika seluruh gambar selesai, hasilnya menjadi satu kesatuan karya besar. Anak-anak belajar bahwa keindahan tercipta dari kebersamaan dan kerja sama.

Selain itu, seni rupa juga menjadi sarana pembentukan karakter sabar dan tekun. Tidak semua karya langsung berhasil. Ada kalanya gambar tidak sesuai harapan atau warna terlihat kurang pas. Dari proses inilah anak belajar menerima kesalahan dan memperbaikinya. Pelajaran ini jauh lebih berharga daripada sekadar nilai di rapor.

Membangun Apresiasi dan Rasa Bangga

Salah satu hal yang sering dilupakan adalah pentingnya memberi ruang apresiasi bagi karya siswa. Ketika sekolah mengadakan pameran seni, anak-anak merasa dihargai dan bangga. Mereka melihat bahwa hasil kerja kerasnya diapresiasi bukan hanya oleh guru, tetapi juga oleh teman dan orang tua.
Kegiatan seperti ini bisa dilakukan sederhana—misalnya membuat “Galeri Seni Kelas” di sudut ruang belajar. Hasil karya digantung rapi, disertai nama pembuatnya. Hal kecil ini dapat meningkatkan motivasi anak untuk terus berkarya dan berani menunjukkan potensinya.

Seni Rupa dan Masa Depan Pendidikan

Dalam konteks pendidikan modern, pembelajaran seni rupa justru semakin relevan. Dunia kerja masa depan menuntut generasi yang kreatif, fleksibel, dan mampu berpikir di luar kebiasaan. Nilai-nilai ini dilatih sejak dini melalui seni.
Anak yang terbiasa berimajinasi dan berpikir kreatif akan lebih mudah menemukan solusi dalam berbagai situasi. Dengan kata lain, seni rupa adalah “laboratorium kreativitas” yang membekali anak menghadapi tantangan zaman.

Sayangnya, di beberapa sekolah, pelajaran seni masih dianggap sekadar hiburan. Waktu belajar terbatas, fasilitas minim, dan guru seni sering harus mengajar lintas bidang. Diperlukan perhatian lebih dari pihak sekolah dan pemerintah agar pendidikan seni tidak tertinggal. Menyediakan alat sederhana seperti cat, kertas, dan ruang pamer bisa menjadi langkah awal yang berarti.

Penutup

Seni rupa di Sekolah Dasar bukan hanya soal menciptakan karya indah, tetapi tentang membentuk manusia yang utuh: cerdas, kreatif, peka, dan berempati. Melalui seni, anak belajar mengenali dirinya dan dunia di sekitarnya dengan cara yang menyenangkan.

Di tengah dunia yang semakin sibuk dan serba cepat, pelajaran seni rupa adalah jeda yang menenangkan—ruang bagi anak-anak untuk bernafas, berimajinasi, dan menjadi diri sendiri.
Karena sejatinya, setiap anak adalah seniman kecil yang sedang melukis masa depannya dengan warna-warna cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun