Mohon tunggu...
Elisabet Yunita Silalahi
Elisabet Yunita Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Komunikasi Media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Auteur Ernest Prakasa: Mengemas Kritik Sosial dengan Komedi

25 September 2021   22:07 Diperbarui: 25 September 2021   22:08 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film dapat diproduksi jika terdapat cerita, aktor, dan kru pembuatan film. Hal-hal tersebut saling bersinergi dan tidak dapat dipisahkan. Peran besar terkait produksi film adalah pada kru.

Kru produksi memegang kendali penuh terhadap proses eksekusi cerita menjadi film, karena mereka yang mengatur lokasi, laku aktor, perekaman, suara, cahaya, dan lainnya.

Sutradara menjadi pusat pemegang kendali kru, karena sutradara yang mengkoordinasi dialog, akting aktor di depan kamera, pencahayaan, posisi, dan lainnya. 

Hal tersebut merupakan tanggung jawab seorang sutradara yang bekerja sama dengan kru-kru lainnya.

Auteur

Terdapat beberapa sutradara yang bahkan menaruhkan gagasannya ke dalam setiap film yang digarapnya.

Hal ini akan membuat sutradara tersebut memiliki ciri khas khusus yang konsisten di dalam film karyanya.

Hal ini disebut dengan auteur, yaitu keperagaan pada film yang berpusat pada gagasan sutradara.

Di Amerika, auteur terdiri atas tiga kriteria, yaitu kompetensi teknis, kepribadian yang sangat membedakan, dan makna batin (Stam, 2000: 87)

John Caughie (dalam Ima, 2020) menggambarkannya dengan film akan bernilai lebih jika film tersebut merupakan karya esensial dari sutradara tersebut.

Selain itu, menurut Caughie, film merupakan ekspresi kepribadian individu sutradara, di mana kepribadiannya inilah yang menonjolkan konsistensinya.

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com

Film-film Garapan Ernest Prakasa

Terdapat salah satu sutradara Indonesia yang menerapkan konsep auteur ini, yaitu Ernest Prakasa.

Ernest merupakan seorang komedian (KOMIKA) yang menyukai seni dan menulis, di mana dirinya turut menjadi aktor hingga akhirnya mencoba terjun ke dunia produksi film.

Film-film garapannya berjumlah 12 film dengan garapannya yang terakhir adalah Imperfect (2019).

Awal tonggak Ernest memulai karir di dunia perfilman yaitu menggarap film dengan judul Ngenest (2015).

Dapat dikatakan bahwa Ernest merupakan sutradara auteur, hal ini dapat dilihat dari berbagai filmnya terdapat ciri khas yang menjadi pembawaan Ernest. 

Ernest Prakasa menyutradarai film  yang rata-rata ber-genre komedi, drama, dan juga keluarga. Semuanya berkaitan dengan isu-isu keluarga yang paling sering ditemukan.

Seperti Ngenest (2015) yang mengangkat kisah seorang minoritas yang sering di-bully sehingga berkeinginan untuk menikah dengan pribumi agar orang lain mulai melihatnya dengan cara pandang yang berbeda.

Cek Toko Sebelah (2016), menceritakan kebudayaan Tiongkok-Indonesia yang mengharuskan anaknya meneruskan toko keluarga, walaupun sudah berusaha bersekolah tinggi-tinggi.

Selanjutnya ada Susah Sinyal (2017), di mana film ini mengisahkan orang tua yang terlalu sibuk bekerja hingga lupa untuk memberikan waktu untuk anak semata wayangnya.

Kemudian ada Milly & Mamet (2018), yang berkisah tentang sepasang sahabat yang akhirnya menikah. Namun, kehidupan pernikahan mereka tidak seperti yang mereka harapkan di mana mereka harus merelakan mimpi mereka.

Imperfect (2019) juga mengisahkan isu sosial yang paling sering ditemukan, yaitu terkait insecurity seorang perempuan yang memiliki berat badan besar dan kulit kecoklatan. Selain itu, dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan adiknya yang cantik dengan tubuh ramping dan kulit cerah.

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com

Ernest Prakasa Salah Satu Auteur

Film-filmnya tersebut rata-rata ditulis oleh dirinya sendiri dan istri, Meira Anastasia.

Jika dilihat, perspektif yang coba dibawa oleh Ernest ini yaitu tokoh protagonis yang memiliki masalah pribadi berupa ketakutan-ketakutan akibat pandangan eksternal terhadap mereka.

Selain itu, Ernest juga ikut serta berperan di dalam filmnya sebagai aktor, seperti di film Ngenest, Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, dan Milly & Mamet.

Terdapat pula film yang mengambil inspirasi dari kehidupan pribadi Ernest sendiri, yaitu pada film Ngenest dan Cek Toko Sebelah.

Hal-hal tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa Ernest Prakasa merupakan sutradara yang membawa gagasan pribadinya ke dalam film.

Dirinya juga menyisipkan pesan-pesan sosial yang dikemasnya dalam genre komedi.

Seperti tidak mendiskriminasi kaum minoritas, tidak memutus impian anak dengan kehendak orang tua, anak tidak hanya membutuhkan uang tapi juga perhatian orang tuanya, tidak melakukan bullying dan body shaming, dan lain sebagainya.

Sehingga selain menghibur film-film seperti ini dapat mengedukasi penontonnya dengan pandangan-pandangan yang dibentuk dalam film.

DAFTAR PUSTAKA

Ima, Isro. (2020, Agustus 28). Berbakat di bidang seni, 5 film sukses karya sutradara Ernest Prakasa. idntimes.com.

Prasetiawan, Muhammad R. (2019). Representasi perempuan dalam film Laut Bercermin, Sendiri Diana Sendiri, dan Memoria. Thesis Universitas Airlangga. 

Stam, R. 2000. Film Theory: An Introduction. Massachussets: Blackwell Publisher.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun