Mohon tunggu...
Elisabet Yunita Silalahi
Elisabet Yunita Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Komunikasi Media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Auteur Ernest Prakasa: Mengemas Kritik Sosial dengan Komedi

25 September 2021   22:07 Diperbarui: 25 September 2021   22:08 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com

Film-film Garapan Ernest Prakasa

Terdapat salah satu sutradara Indonesia yang menerapkan konsep auteur ini, yaitu Ernest Prakasa.

Ernest merupakan seorang komedian (KOMIKA) yang menyukai seni dan menulis, di mana dirinya turut menjadi aktor hingga akhirnya mencoba terjun ke dunia produksi film.

Film-film garapannya berjumlah 12 film dengan garapannya yang terakhir adalah Imperfect (2019).

Awal tonggak Ernest memulai karir di dunia perfilman yaitu menggarap film dengan judul Ngenest (2015).

Dapat dikatakan bahwa Ernest merupakan sutradara auteur, hal ini dapat dilihat dari berbagai filmnya terdapat ciri khas yang menjadi pembawaan Ernest. 

Ernest Prakasa menyutradarai film  yang rata-rata ber-genre komedi, drama, dan juga keluarga. Semuanya berkaitan dengan isu-isu keluarga yang paling sering ditemukan.

Seperti Ngenest (2015) yang mengangkat kisah seorang minoritas yang sering di-bully sehingga berkeinginan untuk menikah dengan pribumi agar orang lain mulai melihatnya dengan cara pandang yang berbeda.

Cek Toko Sebelah (2016), menceritakan kebudayaan Tiongkok-Indonesia yang mengharuskan anaknya meneruskan toko keluarga, walaupun sudah berusaha bersekolah tinggi-tinggi.

Selanjutnya ada Susah Sinyal (2017), di mana film ini mengisahkan orang tua yang terlalu sibuk bekerja hingga lupa untuk memberikan waktu untuk anak semata wayangnya.

Kemudian ada Milly & Mamet (2018), yang berkisah tentang sepasang sahabat yang akhirnya menikah. Namun, kehidupan pernikahan mereka tidak seperti yang mereka harapkan di mana mereka harus merelakan mimpi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun