Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Read Aloud" Buat Aktivitas Membaca Jadi Lebih Seru!

4 Maret 2018   09:59 Diperbarui: 4 Maret 2018   14:50 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://brunch.co.kr

Read aloud atau membaca lantang adalah suatu kegiatan membacakan buku atau bahan bacaan lain dengan lantang oleh pembaca kepada pendengar. Hal ini biasanya dilakukan oleh guru atau orang dewasa kepada anak-anak. Membaca lantang diyakini dapat menanamkan minat baca pada anak. 

Namun sayangnya, tidak semua guru dan orangtua tidak rutin membacakan buku untuk anak-anak. Mereka menganggap kegiatan itu akan membuat anak-anak bosan. Padahal jika tahu strateginya, kegiatan ini tentu akan lebih menarik. Nah, berikut adalah beberapa tips sederhana untuk membuat kegiatan membaca lantang lebih menyenangkan.

Sebelum read aloud, kita harus memilih buku. Pastikan buku yang kita pilih sesuai anak-anak yang akan mendengarkan ceritanya. Tentu akan lebih menyenangkan jika kita sendiri menyukai buku yang akan kita bacaan untuk anak-anak. Oleh karena itu, kita sebaiknya membaca buku itu terlebih dahulu. Bagi yang belum pernah membaca lantang untuk anak-anak, bisa juga latihan untuk membacakan dengan intonasi, ekspresi dan penekanan yang sesuai agar tidak berlebihan atau membuat anak-anak cepat bosan.

Saat membaca, kita harus mulai dari judul buku, pengarang, dan illustrator. Jika membacakan buku bergambar, pastikan semua anak bisa melihat gambarnya. Lalu, bacakan dengan buku dengan intonasi, ekspresi dan penekanan yang tepat. Di sela-sela membaca, kita berikan pertanyaan-pertanyaan singkat seputar bacaan. Apabila belum terbiasa bertanya, kita bisa siapkan pertanyaan-pertanyaannya terlebih dahulu. Kita juga dapat meminta anak-anak untuk memprediksi hal yang akan terjadi selanjutnya.

Jika ada kata, frase atau kalimat yang diulang, kita bisa menyuruh anak-anak untuk mengulanginya. Kita juga bisa meminta anak melakukan melakukan gerakan sederhana sesuai cerita. Misalkan tokoh cerita mengayunkan tongkat sihirnya tiga kali, kita dapat meminta anak untuk berpura-pura sedang memegang sebuah tongkat sihir lalu mengayunkannya tiga kali. 

Dengan melibatkan anak-anak, kita membuat kegiatan membaca lantang lebih menarik. Bagi anak-anak, hal ini juga menjadi "energizer" sehingga mereka tidak jenuh. Selain itu, kita juga bisa mengaitkan bahan bacaan dengan kehidupan secara umum, diri sendiri dan dengan bacaan lain. Misalnya jika dalam buku diceritakan bahwa tokoh utama membawa bekal makan siang ke sekolah, kita bisa tanyakan kepada anak-anak seputar pengalaman mereka tentang kebiasaan makan siang saat mereka di sekolah.

Setelah buku selesai kita bacakan, kita bisa menutup dengan diskusi singkat tentang bacaan. Kita bisa diskusikan tentang banyak hal seperti sifat tokoh, tema, dan pesan moral. Selain itu, kita bisa juga menyiapkan kegiatan lain namun masih berhubungan dengan bacaan yang dibacakan. Misalnya setelah mendengarkan cerita binatang, anak-anak lalu mewarnai gambar binatang.

Tidak hanya mewarnai, anak-anak juga bisa melakukan berbagai aktivitas lain seperti menyanyi, menggambar, membuat kerajinan tangan, menulis, dan lain-lain. Kegiatan penutup seperti ini memang membuat kita harus menyediakan ekstra tenaga dan waktu untuk mempersiapkannya. Namun, saya yakin kegiatan ini akan membuat kegiatan membaca lantang lebih seru. Kita tidak harus melakukannya setiap kali membacakan buku untuk anak-anak tetapi ada baiknya jika hal ini dilakukan agar memberikan suasana baru pada kegiatan membaca lantang.

Itulah beberapa hal sederhana yang dapat dicoba oleh para guru maupun orang tua untuk membuat kegiatan read aloudlebih seru. Sudah saatnya kita tidak hanya menyuruh-nyuruh anak untuk membaca tetapi juga terlibat langsung dalam menumbuhkan kecintaan membaca. Selain membuat anak suka membaca, kegiatan membaca lantang juga menjadi "bonding time" yang menyenangkan antara guru atau orangtua dengan anak-anak. Jadi, sudah siap membacakan buku dengan cara yang lebih seru?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun