Mohon tunggu...
Prof. Hendry I. Elim
Prof. Hendry I. Elim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tol Udara Kepulauan Penunjang Oseanografi Indonesia Emas dari Timur: Cita-Cita yang Tertunda

28 Juni 2023   16:35 Diperbarui: 29 Juni 2023   00:08 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga masukan ini untuk menuju Indonesia Maju di kemudian hari jangan disalahgunakan atau dibelokan oleh para pimpinan politik yang mendominasi kepemimpinan di seluruh jabatan eksalon 1 (political leaders) seperti: presiden, menteri, gubernur, dan rektor.

Singkat penjelasan, keterlambatan pembangunan daerah kepulauan di Indonesia timur yang sebagian besar masih daerah 3T (tertinggal, terjauh, dan terbelakang) adalah contoh akibat kurang tepat sasaran sistim pikir membangun dari pihak pemerintah pusat RI yang terkonsentrasi berada di pulau besar, Jawa ataupun Sumatra.

Sistim pikir pendidikan pulau besar (huge islands) biasanya menyerupai cara pikir membangun negara-negara continent (Continental-mind thought).

Jika sistem pikir dan pola keberhasilan pengelolaan pendidikan, sosial, ekonomi dan politik ini dipaksakan di daerah kepulauan (small islands area) contohnya: propinsi Maluku dan Maluku Utara, maka daerah kepulauan ini tidak akan pernah maju atau berhasil berkembang.

Padahal sebagai contoh di Maluku terdapat banyak lumbung ikan nasional, hasil bumi yang melimpah seperti kelapa, cengkih, pala, dan ubi-ubian, bahan tambang emas, nikel, dan tembaga, maupun sumber gas dan minyak yang diperkirakan di sekitar blok Masela, daerah Maluku bagian tenggara adalah 20% dari seluruh cadangan minyak/gas RI.

Sebagai ilustrasi pendapat (opinion) di atas adalah seperti kalimat pertanyaan perumpaaan ini, 


"Bagaimana sang juara balap sepeda internasional dapat menjuarai lomba internasional di sirkuit balapan jika sepeda ontel yang digunakan?"

Sebagai solusi membangun Indonesia Emas dari timur Indonesia adalah sangat tepat sebagai prototipe (a prototype solution) yang mewakili seluruh wilayah RI, karena propinsi Maluku dan Maluku Utara terdapat secara total 27 daerah/pulau penting mulai dari Morotai hingga Wetar, dengan 1.740 pulau-pulau kecil yang notabenenya berkisar 10% dari jumlah total pulau di seluruh Indonesia.

Kalau dipandang dari cara pikir hukum-hukum kekekalan (conservation laws) yang terdapat di alam semesta (Science of Universe Physics), maka bumi dapat dipandang sebagai sebuah chip kekal Allah (God eternal chip) di alam semesta (universe) yang terdiri dari sekitar 4 triliun galaksi.

Bumi itu sendiri berada di galaksi Bima Sakti (Milky Way galaxy). Hal ini bermakna bahwa untuk memahami alam semesta yang tidak tergapai oleh kecanggihan teknologi manusia (sophisticated human being technology) di bumi, maka perlu memahami bumi itu sendiri secara baik sebagai lahan Allah (God's field of life) yang perlu digarap dengan bijaksana (pure wisdom) dan pemahaman pengetahuan sains dan teknologi yang benar.

Jadi jika penduduk RI ingin menikmati kemakmuran wilayah yang kaya akan segala hal tersebut di atas, maka diperlukan membangun prototype Indonesia Maju dari timur Indonesia khususnya pada propinsi Maluku dan Maluku Utara. Visi dan misi kebenaran untuk keberhasilan ini akan menjadi tolok ukur untuk membangun Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun