PT Citra Palu Minerals (CPM) resmi menyampaikan surat tertulis menindak lanjuti hasil pertemuan bersama Ketua Lembaga Adat Poboya Kota Palu dan masyarakat lingkar tambang di Jakarta.
Surat tersebut berisi perihal pengajuan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Poboya, bertanggal 27 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh Muhammad Sulthon, selaku Direktur Legal PT CPM.
Dimana dalam surat tersebut terdapat tiga poin. Pertama, PT CPM memahami sebagai Lembaga Adat Poboya, masyarakat Poboya dan masyarakat lingkar tambang, bermaksud mengajukan penetapan WPR pada area kontrak karya PT CPM Â di Poboya.
Adapun pengajuan tersebut telah disampaikan kepada PT CPM melalui surat dan pertemuan pada tanggal 20 Mei 2025 dan tanggal 27 Agustus 2025.
Kedua, PT CPM memahami sebagai pemegang kontrak karya (KK) memiliki hak eksklusif, untuk menambang dan mengolah mineral yang ada pada wilayah kontrak karya.
Namun tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan atau menyerahkan sebagian atau seluruh wilayah kontrak karya kepada pihak ketiga. PT CPM memahami bahwa kewenangan penetapan WPR, adalah kewenangan Pemerintah RI cq Kementerian ESDM.
- Ketiga, PT CPM menyerahkan kepada pemerintah RI cq Kementerian ESDM pengajuan WPR yang diusulkan oleh Lembaga Adat Poboya, masyarakat Poboya dan masyarakat lingkar tambang, di area kontrak karya PT CPM dan akan mengikuti keputusan pemerintah RI cq Kementerian ESDM.
Dalam surat tersebut, PT CPM menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan Lembaga Adat Poboya, masyarakat Poboya dan masyarakat lingkar tambang, sehingga kegiatan operasi PT CPM dapat berjalan dengan lancar hingga hari ini.
Sementara Koordinator Forum Rakyat Lingkar Tambang Kusnadi yang ikut ke Jakarta, turut menanggapi PT CPM yang telah merespon permintaan penciutan lahan kontrak karya. Guna kepentingan WPR bagi penambang rakyat lingkar tambang Poboya.
Ia berharap proses penciutan lahan kontrak karya bisa berjalan sesuai prosedur oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM, sebagaimana disebutkan oleh PT CPM. Serta pihaknya akan mengawal agar bisa terealisasi hingga tuntas.