Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gegara Ditelpon Jadi Kaya Klepon

26 November 2020   22:24 Diperbarui: 26 November 2020   23:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Udah sih, Ma. Itu saja."

"Masih belum boleh ditengok ya, Kak?"

"Belum, Ma. Udah ngga apa-apa kok. Teman-teman kiki yang dikirimi barang-barang juga cuma sampe gerbang, terus barangnya dititipin ke Pak Satpam."

"Jadi cuma liat-liatan dari jauh, ya?"

"Ya,"

"Kak, barang-barangnya ada yang hilang ga?"


"Ada, Ma. Celana dalam hilang satu."

"Oh ya, ngga apa-apa.  Mungkin ga hilang, tapi jatuh, terus terbawa angin. Kalau ada masalah-masalah kecil, kiki harus selesaikan sendiri, ya. Sambil belajar. Tidak semua harus diceritakan ke musyrif, ustadz, atau mama. Belajar menyelesaikan masalah sendiri ya, Kak."

"Ya, Ma. Mama do'ain Kiki ya, Ma!" Suaranya sudah sedikit berbeda. Naluri ibu tak bisa dibohongi. Maka, aku pun jadi kaya klepon. Muncrat saat digigit. Yang muncrat pasti banyu mata.

"Ya, Kak. Selalu. Ini ada Papa. Ingat ya, Kak. Berteman sama siapa saja, nurut sama musyrif dan ustadz, jangan melanggar aturan pondok.

"Ya, Ma. Oya, Ma. Di sini ada beberapa teman Kiki yang kena scabies. Kaya kakak Nan dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun