Mohon tunggu...
Elice Zoraya
Elice Zoraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Ada Jalan bagi Penderita Hemofilia?

23 November 2017   14:47 Diperbarui: 24 November 2017   16:42 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.medicinenet.com

Beberapa bulan yang lalu tepatnya tanggal 17 April, tiap tahunnya kita memperingati yang namanya Hari Hemofilia Sedunia. Hari Hemofilia sedunia ini digagaskan oleh The World Federation of Hemophilia untuk mengingatkan kita akan penyakit Hemofilia. Lalu apa perlunya hari ini diperingati kalau hanya tentang penyakit Hemofilia?

Tujuan diselenggarakannya Hari Hemofilia Sedunia ini tentunya untuk meningkatkan kesadaran tiap orang untuk selalu waspada dan hati-hati terhadap penyakit Hemofilia dan kelainan genetik lainnya pada darah.

Apa itu Hemofilia?

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno. Berasal dari kata haima berarti darah dan philia berarti kasih sayang atau cinta. Harafiahnya, Hemofilia adalah penyakit kelainan pada darah yang diturunkan oleh ibu kepada anaknya saat dilahirkan. Hemofilia merupakan salah satu penyakit kegagalan pembekuan darah pada penderitanya karena salah satu faktor yang membantu pembekuan darah kurang dari normal. Proses pembekuannya pun pada penderita Hemofilia cenderung tak secepat orang normal dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Di Indonesia, angka penderita Hemofilia sudah mencapai 20 ribu orang. Rasio penderita Hemofilia di negara-negara berkembang 1:10000. Bahkan seringnya penderita sudah meninggal dahulu sebelum berhasil mendiagnosis bahwa orang tersebut terkena Hemofilia. Hal in tentunya sangat miris dan dapat menjadi penyakit yang turut menyumbang angka kematian di Indonesia.

Hemofilia bukanlah penyakit menular. Hemofilia lebih dikenal dengan penyakit warisan tetapi tidak menular. Warisan disini dimaksudkan bahwa penyakit ini diturunkan orangtuanya ke anaknya melalui gen. Terdapat beberapa jenis faktor pembekuan darah yang bekerja dengan platelet untuk membantu pembekuan darah. Faktor pembekuan darah pada penderita Hemofilia kurang dari normalnya. Faktor pembekuan darah itu membantu trombosit dalam membekukan darah. Dengan kadarnya yang kurang dari normal, kerja trombosit menempel pada stecker luka dan pembuluh darah yang pecah lama sehingga perhentian darah juga lama. Orang dengan hemofilia bisa mengalami pendarahan spontan atau internal pada bagian siku, lutut dan persendian. Kondisi hemofilia memang langka namun komplikasinya mengancam jiwa.

Terdapat 3 jenis hemofilia, yaitu hemofilia jenis A, B dan C.

Hemofilia A adalah jenis hemofilia paling umum. Hemofilia jenis A disebabkan oleh kekuraangan faktor pembekuan VIII. Tipe A paling sering ditemukan dari tipe B, sekitar 80-85%. Hemofilia B adalah jenis hemofilia yang disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan IX. Hemofilia C merupakan jenis hemofilia dalam bentuk ringan dan disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan XI. Baik dari ketiga jenis, semuanya bisa tergolong dalam hemofilia berat, sedang ataupun ringan.

Hemofilia lebih sering menyerang pria. Dikarenakan hemofilia tipe A dan B, cooding factor tersebut terdapat di kromosom X. Pria hanya memiliki satu kromosom X saja sehingga kemungkinan terkena hemofilia sangat besar. Untuk wanita sendiri, wanita memiliki dua kromosom X, sehingga tidak akan menderita hemofilia. Wanita hanya menjadi pembawa sifat penyakit itu selama ayah atau saudara laki-laki memiliki riwayat hemofilia. Setiap tahunnya bahkan 5000 orang pria terserang penyakit hemofilia.

Tentunya karena hemofilia adalah yang bisa dibilang berbahaya, pastilah tiap orang akan mencari cara untuk menyembuhkan penyakit yang bernamakan hemofilia ini. Orang yang terkena hemofilia akan terus melakukan perawatan dan pemeriksaan kondisinya secara rutin agar dirinya bisa terbebas dari penyakit yang turut menyumbang angkan kematian ini. Lalu apakah hemofilia itu bisa disembuhkan? Apakah segala macam perawatan yang dilakukan penderita hemofilia bermanfaat atau justru tidak membuahkan hasil yang memuaskan dan berakhir sia-sia?

Pada kali ini, saya akan membahas mengenai apakah hemofilia itu bisa disembuhkan. Aspek pertamanya, hemofilia adalah penyakit turunan atau warisan melalui gen. Setiap orang pasti mewarisi dua kromosom dari kedua orang tua mereka. Pria mewarisi satu kromosom Y dari ayahnya dan satu kromsom X dari ibunya. Sedangkan wanita akan mewarisi kedua kromosom X dari ayah dan ibunya. Untuk membahas bagaimana proses pewarisan gen bisa menjadi penyebab penyakit hemofilia, akan ditampilkan gambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun