Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Koalisi Solid Vs Koalisi Ruwet

7 Agustus 2018   01:19 Diperbarui: 7 Agustus 2018   04:28 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Namun, satu hal yang telah menjadi pakem dan tidak dapat diabaikan dalam politik adalah soal persepsi. Para ahli strategi politik telah lama menggunakan persepsi sebagai strategi politik. Lee Atwar, Ahli Strategi Kampanye George Bush, Sr, yang memperkenalkan frasa "politik sebagai persepsi" pada 1980-an meyakini bahwa persepsi adalah realitas.

Satu poin telah dimenangkan koalisi Jokowi, yakni Persepsi yang sudah baik. Persepsi ini hendaknya terus dijaga dan ditindaklanjuti dengan perumusan tim pemenangan yang mencerminkan kerjasama, sinergi, gotong-royong di antara partai politik, relawan dan komponen pendukung Jokowi lainnya. Sementara itu, harapan tetap ditujukan kepada koalisi penantang Jokowi hendaknya nama capres-cawapresnya bisa disepakati secepatnya. 

Jangan sampai  koalisi penantang Jokowi yang paling potensial saat ini, Prabowo subianto gagal terbentuk. Demokrasi jadi kehilangan maknanya bila tidak ada kompetitor dalam pemilu, sebab demokrasi sejatinya adalah adanya kompetisi: persona kandidat, visi, misi dan program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun