Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Koalisi Solid Vs Koalisi Ruwet

7 Agustus 2018   01:19 Diperbarui: 7 Agustus 2018   04:28 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain pertemuan koalisi partai pendukung, kelompok yang menyatakan aspirasi dukungannya terus bermunculan. Sepanjang minggu lalu, ada 7 kelompok relawan Jokowi yang mendeklarasikan diri mendukung Jokowi dua periode. Kebanyakan relawan berbasis ulama dan santri. Puncaknya adalah pertemuan akbar relawan berbagai elemen di Sentul International Convention Center, Sabtu (4/8/2018). Rapat besar ini pada intinya siap mendukung dan memenangkan Jokowi.

Selain berita yang berhubungan dengan dinamika pilpres, banyaknya pemberitaan Jokowi juga datang dari program dan kebijakan pemerintahan, serta aktivitas presiden seperti membuka pameran  Gaikindo Indonesia International Autho Show (GIASS) 2018, menghadiri acara Harmoni Indonesia 2018 serta mengikuti Tari Poco-Poco Gwr 2018 yang berhasil masuk Guinnes World Record atau memecahkan record dunia.

Secara agregat, pemberitaan terhadap Jokowi cenderung positif. Hanya satu pemberitaan yang bernuansa negatif yakni kritikan soal jumlah orang miskin yang mencapai 100 juta orang yang disebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.        

Koalisi Prabowo

Sementara itu, di blok Prabowo diwarnai pertemuan intens dan marathon untuk mematangkan koalisi menjelang pendaftaran pilpres 2019. Meski demikian, belum ada deal yang final terkait dukungan partai-partai yang cenderung merapat ke Prabowo Subianto. PAN, misalnya menunggu Rakernas partai itu untuk menentukan arah koalisi.

Selain itu, pembahasan yang terkesan alot adalah penentuan posisi wapres.  Partai Demokrat yang belakangan bergabung dan menyerahkan kepada capres Prabowo untuk memutuskan cawapresnya, namun dalam perkembangannya mengajukan nama Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wapres. Dukungan itu disertai dengan manuver dan pembentukan relawan CAKRA AHY dan pemasangan baliho serentak di beberapa titik di ibukota dan daerah-daerah.

PKS yang merasa kawan setia Prabowo dan sudah lama menjalin kerjasama di beberapa Pilkada merasa lebih berhak mengajukan cawapres, apalagi ditambah dengan adanya rekomendasi Itjimak Ulama GNPF-U yang merekomendasikan Majelis Syuro PKS Salim Segaf sebagai cawapres Prabowo. PKS bahkan mengancam akan abstain seandainya Prabowo tidak mengakomodir nama cawapres dari PKS. PAN mengendorsed Ustad Abdul Somad dan Ketua Umumnya  Zulkifili Hasan untuk posisi presiden dan wapres. Nama lain yang muncul adalah Anies Baswedan.

Pembahasan soal cawapres Prabowo sempat dibicarakan para sekjen keempat partai: Gerindra, Demokrat, PAN, PKS. Namun menemui kebuntuan sehingga menyerahkan lagi kepada Prabowo. Tokoh GNPF-U juga menanyakan kepada Prabowo mengenai rekomendasi para ulama yang bergabung dalam GNPF-U. Bolanya kembali ke tangan Prabowo dan keempat partai yang kemungkinan berkoalisi.     

Perkembangan yang ruwet di kubu koalisi Prabowo sempat menimbulkan pesimisme mengenai terbentuknya koalisi, malah ada pandangan bahwa Prabowo kemungkinan akan tampil sebagai king maker. Artinya, terbuka peluang hadirnya capres-cawapres baru. Meski pandangan tersebut sepertinya sulit karena tidak berbasis data, melainkan prediksi semata.  

Persepsi adalah Realitas

Gambaran soliditas dan keruwetan di antara koalisi yang ada memunculkan pertanyaan, apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan sebenarnya?Sulit dipastikan. Pasalnya adalah, politik penuh dengan taktik, strategi dan masing-masing kontestan dan kubu pendukungnya tentu harus melakukan kalkulasi atau perhitungan yang cermat, sebab fase ini dan kalkukasi yang matang merupakan sebagai langkah krusial yang menentukan kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun