Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya akan Lakukan Ini Jika Datang ke Kompasianival 2022

29 November 2022   19:18 Diperbarui: 30 November 2022   06:39 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dokumen kompasiana

Waah, tinggal beberapa hari perhelatan Kompasianival 2022 bakal digelar. Undangan pun sudah disebar. Dan, para admin pasti sangat sibuk menyiapkan segala sesuatunya.

Kabar gembiranya, Kompasianival kali ini digelar secara offline. Tidak online lagi. Ini pasti seru!

Kok tahu kalau seru? Ya, iyalah. Saya pernah dua kali datang ke Kompasianival secara offline. Pertama di tahun 2016. Kala itu dapat undangan via email cos masuk nominee best fiction. Dan, belum rezeki.

Yang kedua pada tahun 2017, masuk nominee best fiction lagi. Alhamdulillah kali ini berhasil memboyong 2 penghargaan sekaligus.

Keseruan sesungguhnya ada di sini; kita bisa bersua teman-teman kner dari seluruh penjuru Nusantara. Bahkan, dari luar negeri ada juga yang menyempatkan diri untuk hadir. Seperti Bapak dan Ibu Tjiptadinata Effendi. Saya bisa bertemu beliau berdua --- dulu, ya, di ajang Kompasianival ini.

Siapa pun boleh datang ikut meramaikan ajang tahunan bergengsi ini. Tentu kali ini dengan kesadaran penuh yakni tetap mengindahkan protokol kesehatan, yaa.  

Ngomong-ngomong, kira-kira saya datang tidak, ya, ke Kompasianival Sabtu besok? Maunya, sih, datang. Tapi berhubung ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, hiks, terpaksa absen dulu.

Meski begitu, sebagai penulis fiksi saya sudah menyusun rencana berandai-andai. 

Andai datang ke Kompasianival 2022, beberapa hal ini pasti akan saya lakukan.

1. Mengajak Kompasianer Penggiat Fiksi Menulis Cerpen dan Puisi Secara Dadakan

Di kepala saya sudah terbayang para fiksianer andal seperti: Mas Pical Gadi, Mas Zaldy Chan, Ayah Tuah, Sahrul Chelsky, pujangga Ikhlas, Mas Indra Rahadian, Mas Sirajul Huda, Pak Katedra, Mbakyu Wahyu Sapta, dan Mbakyu Hennie Triana Oberst siap beradu cepat menulis cerpen dan puisi hanya dalam kurun waktu 15 menit.

Kompasianer lain di sekitar panggung boleh bertepuk tangan atau menyerukan yal-yel untuk memberi semangat.

Image https://singlewhitefemalewriter.wordpress.com/
Image https://singlewhitefemalewriter.wordpress.com/

2. Mengajak Kompasianer Membaca Cerpen Horor dan Misteri

Nah, yang ini juga tidak kalah seru. Tentu, orang pertama yang akan saya dapuk naik ke atas panggung adalah Mbakyu Siska Ariati.

Tahu, tidak? Beliau --- Mbakyu Siska ini sangat piawai dalam membacakan cerpen horor dan misteri. Selain sangat menghayati, kner yang mengaku menetap di Kota Tepian Mahakam ini bisa menghidupkan isi cerita sedemikian apik dan menawan.

Berikut salah satu contoh cerpen saya yang telah dibacakan oleh Mbakyu Siska Ariati dkk.


3. Mengajak Kompasianer Olahraga Yoga dan Senam Awet Muda

Iyaa, betul! Menjadi penulis pun, kudu tetap menjaga kesehatan dan kebugaran badan.

Para penulis atau orang-orang yang bekerja di belakang meja biasanya kerap mengeluh sakit pinggang, encok, pegal linu, rheumatik, piriformis (sakit bokong karena terlalu banyak duduk), frozen soldier, Carpal Tunnel Syndrome, stres, dan lain sebagainya.

Semisal hadir di Kompasianival 2022, saya tidak akan segan mengajak para kner bareng-bareng beryoga ria. Sekadar info, sejak dahulu kala Yoga dipercaya sebagai salah satu pengobatan alternatif dan terapi awet muda. 

Tidak percaya? Contohnya saya. Karena rajin berlatih Yoga, saya terlihat lebih muda beberapa tahun dari Ibu saya.

Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi

Kembali ke berandai-andai.

Beberapa kner putri matang manggis akan saya tarik naik ke atas panggung menemani saya beryoga ria. Tepat di samping kanan saya, ada Bu Dokter Gigi Dewi Leyly, dan di samping kiri ada Mbakyu Riami penulis buku Bukit Nuris.

Di barisan belakang ada pula mama-mama muda yang cantik dan ceria.

"Hayuuuk, semua Pose Padmasana dulu. Lakukan meditasi selama lima menit. Trus lanjut ke peregangan ringan lima menit. Jika sudah, lanjut ke gerakan inti lima menit."

Yup. Yoga bareng berdurasi 15 menit pun akhirnya usai. Saatnya beralih ke sesi Senam Awet Muda.

"Untuk Senam Awet  Muda, siapa saja boleh ikut. Kner putri, putra, admin juga boleh ikutan bergabung. Atur barisan yang rapi dulu, yaa!"

Tapi sebelum itu saya merasa perlu menghampiri Acek Rudy, Mas Budi Susilo, Mas Hendro Santoso, Kakek Merza, Pak SA, Mas Sigit, Mas Fery, Pak Irwan Rinaldi, Pak Guru Teguh. Saya rayu beliau-beliau agar berkenan turut serta memeriahkan Senam Awet Muda ini.

Oh, ya, Senam Awet Muda lebih menekankan pada gerakan untuk pembakaran lemak di sekitar area lengan, perut, pinggang, pinggul, dan paha.  

Trus musik pengiringnya?

Supaya seru dan terkesan kekinian, kita pakai lagu milik Bunda Corla saja, ya. Iya, betul! Lagu yang No Comment itu.

Yeah. Senam Awet Muda mesti diulang sekali lagi. Cos banyak kner yang berseru, "Lagi! Lagi!"

Nah, sudah pada keringatan, belum? Huft, baiklah. Beberapa kner tampak sudah limbung dan ngos-ngosan. Pertanda Senam Awet Muda harus segera diakhiri.

Satu persatu kner turun dari arena panggung. Di ufuk barat matahari perlahan mulai menyelinap pergi. Dan, perandai-andaian saya pun ikut pergi.

Oh, ya. Malam ini Kota Malang basah kuyup diguyur hujan. Gegas saya menarik selimut tebal, meringkuk, dan bersiap untuk berhibernasi.

Selamat menyongsong perhelatan Kompasianival 2022 yaa, teman-teman. Selamat terus menulis dan berkarya!

***
Malang, 29 November 2022
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun