Sketsa apa yang hendak kaugoreskan di atas kanvas pikiranmu di pagi sedingin ini?
Tentang musim yang meringkuk basah, ataukah tentang jiwa yang dikerumuni resah?
Apapun itu, lukisanmu tak harus selesai di pagi ini. Kau bisa menyambinya dengan menyeruput secangkir kopi. Atau, sesekali buang pandanganmu jauh ke luar jendela.Â
Perhatikan jejak yang ditinggalkan hujan tadi malam. Barangkali kautemukan sejanin rindu mengapung-apung riang di atas genangannya.
Sepanjang apa sketsa yang ingin kaugoreskan di pagi sesunyi ini? Sepanjang rumitnya pertemuan, ataukah sependek takdir bernama perpisahan?
Apapun itu, lukisanmu tak harus rampung di pagi ini. Kau bisa menjedanya dengan mendaratkan satu kecupan. Hangat. Di ujung bibirku. Sekelip mata saja.
***
Malang, 17 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra