Usia Ayah perlahan beranjak menuju senja sebagian kepalanya sudah diguguri pletik-pletik bunga jambu
Tapi Ayah masih ingin kelihatan gagah
Terutama di hadapan Ibu
Suatu hari Ayah memanggil saya
Meminta saya untuk menyiangi pletik-pletik bunga jambu itu
"Nak, gatal sekali rasanya."Â Begitu Ayah beralasan
Tapi saya paham bukan itu alasan sebenarnya
Ayah sedang ingin memberontak menuju tua
agar tetap terlihat gagah di hadapan Ibu
Sejak itu di setiap akhir pekan
Ritual merambah kepala Ayah wajib saya lakukan
Tapi lama-lama saya bosan
Lalu saya menyarankan
Agar Ayah mencukur gundul saja rambut-rambut di kepalanya
untuk menghambat pertumbuhan pletik-pletik bunga jambu
Juga untuk tampil beda di hadapan Ibu
Tapi Ayah menolak
Katanya ada tato tersembunyi di belakang daun telinganya, yang diukir ketika ia masih sangat muda
Tato itu dulu bergambar ular raksasa
Sekarang karena kulit kepala Ayah mengeriput
ular raksasa itu pun ikut menyusut dan terlihat seperti cacing kurang gizi
Tentu saja, Ayah tidak ingin mempermalukan dirinya di hadapan Ibu
Ia tetap ingin menyembunyikan tato kebanggaannya sampai kelak Ibu memergokinya sendiri dan berseru riang, "Aih, suami kesayangan. Kutemukan ular raksasa sedang bertapa di balik rerimbun bunga jambu di kepalamu. Kau terlihat keren sekali!"
Tapi sayang Ayah lupa
Perempuan bernama 'Ibu' itu tak pernah hadir di dalam kehidupannya
Juga, anak yang digadang-gadang akan menyiangi pletik-pletik bunga jambu di kepalanya hanya hologram yang menari-nari tak kunjung usai
Ayah tetap sendiri
hingga ajal menanti
Ditemani tato, mimpi, dan rekah bunga jambu beraroma sunyi
***
Malang, 26 Mei 2021
Lilik Fatimah Azzahra