"Bu, bisakah menemani aku belajar sore ini?"
"Ambil gadgetmu! Belajarlah bersamanya!"
Dan, ketika ditanya Pak Guru di sekolah, siapa yang akan aku tolong lebih dulu jika Ibu dan gadget di tanganku berbarengan jatuh?Â
Dengan lantang aku menjawab, "Saya memilih menolong gadget lebih dulu ketimbang ibu!"
Aku tak peduli meski dikecam sebagai anak durhaka yang tak tahu diri
Suatu malam rembulan bertanya pelan dari balik tirai jendela, "Siapa yang lebih sering menemani tidurmu?"
Lirih aku membisiki, "Aku lebih sering dipeluk gadget kesayangan, yang menjanjikan mimpi-mimpi jauh lebih indah dan menyenangkan."
Ketika suatu hari Ibu bertanya padaku di hadapan teman-teman arisannya, siapa yang lebih kucintai di dunia ini, dirinya ataukah gadget yang layarnya tak sempat berhenti menyala? Â
Kujawab dengan jujur, "Aku lebih mencintai gadget daripada Ibu!"
Tentu. Jawaban itu membuat Ibu marah
Dirampasnya gadget yang sedang seru-serunya memainkan game online penawar kesepian
Dilemparkannya ia jauh melintasi barisan awan
Gadgetku jatuh, hancur berkeping-keping
Membentur setumpukan batu berkepala batu