Telah sampaikah kabar itu kepadamu? Tentang hujan yang singgah kepagian lalu lupa jalan menuju pulang. Tentang angin yang menderu tapi tak tahu arah mana yang mesti iatuju. Juga, tentang aku yang kebingungan ketika harus memilih antara merelakan ataukah melupakan.
Siapa sesungguhnya gelisah itu? Cuacakah, atau denting kaca jendela yang sengaja memecahkan diri agar bisa sekadar bercerita, tentang kita; dua anak manusia yang pernah bersua di bawah geliat temaram senja. Tanpa renjana tanpa rencana. Seperti perahu yang bertemu gelombang riak air laut. Ada liku, juga rindu yang menunggu didaulat serta dipertaut.
Lalu, kita mempersilakan secawan hujan menyisakan ruang kosong tuk diisi genangan anak-anak gerimis. Aku mengenalmu. Bisikku. Seperti arus sungai mengenal batu-batu.
***
Malang, 25 Januari 2021
Lilik Fatimah Azzahra