Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Perempuanku Berjuang Memburu Ayahnya

28 Oktober 2020   06:47 Diperbarui: 28 Oktober 2020   06:55 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.com/BHJewelers

Memburu Ayah? Iya, benar. Ini pernah terjadi pada anak perempuan saya.

Ceritanya begini. Pasca hakim PA mengetukkan palu--- mengesahkan perpisahan kami, mantan suami menghilang tanpa jejak. Tentu saja hal ini menjadikan anak-anak tumbuh dan berkembang di bawah pengasuhan saya tanpa kehadiran Ayah mereka.

Praktis sejak saat itu saya harus belajar berperan ganda. Menjadi sosok Ibu sekaligus Ayah.

Apakah saya mampu?

Jujur, seiring berjalannya waktu saya menyadari, ada peran seorang "Ayah" yang ternyata tidak bisa sepenuhnya saya gantikan.

Peran itu adalah ketika anak perempuan saya mulai tumbuh dewasa dan bersiap untuk menikah.

Dalam hukum Islam sebagai salah satu syarat sahnya pernikahan adalah adanya wali nikah. Dan wali nikah itu harus dilakukan oleh Ayah kandung sekiranya sang Ayah masih hidup. Kecuali jika ia sudah meninggal baru bisa diwakilkan.

Keharusan ada wali nikah inilah menjadi awal kesulitan kami. Menghilangnya sang Ayah tanpa jejak membuat anak perempuan saya harus berjuang mati-matian menemukan keberadaannya kembali.

Perburuan dimulai dari kantor tempat Ayahnya bekerja.

Nonsen! Ayahnya ternyata sudah lama vakum dari pekerjaannya itu. 

Alamat tempat tinggal? Tak seorang pun yang tahu. Dan, sepertinya ada unsur kesengajaan. Mengapa sang Ayah menghindari bertemu anak perempuannya, kiranya ia masih menyimpan dendam pribadi terhadap diri saya---ibunya anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun