Ketika aku lupa bagaimana cara merindukanmu, aku akan menjumputi satu persatu gerimis yang jatuh di pelataran.
Lalu kumasukkan gerimis-gerimis itu ke dalam poci kecil. Kuseduh bersama kopi hitam kesukaanmu.
Kopi rasa gerimis. Kuseruput perlahan. Dan, senyummu tetiba muncul di hadapan.
Ketika aku lupa bagaimana cara merindukanmu, aku akan menjaring cahaya matahari. Yang berlarian di punggung bukit-bukit dan savana. Lalu kusimpan cahaya matahari itu di kedua bola mata. Dan, seketika wajah manismu melintas di kepala.
Ketika aku lupa bagaimana cara merindukanmu, aku akan melakukan begitu banyak hal. Semisal; menari bersama rinai hujan, membaca kisah cinta Qais dan Laila di beranda bulan purnama, memasak sup buntut kunang-kunang, atau menggarami air asin di lautan.
Ketika aku lupa bagaimana cara merindukanmu, sungguh, aku selalu ingin melakukan hal-hal yang muskil dan mustahil.
***
Malang, 31 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra