Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Tentang Langit di Kotaku yang sedang Murung

12 Februari 2020   05:23 Diperbarui: 12 Februari 2020   18:19 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan. (sumber: mutualart.com || Yanire Fernandez Simon Selfportrait V, 2001)

Bolehkah aku bercerita? Tentang langit di kotaku yang pagi ini sedang murung. Tentang awan-awan yang duduk diam menggelantung. Mengenakan jubah warna kelabu. Diiringi barisan angin yang tak henti melantunkan bait-bait tembang sunyi.

Siapakah yang baru saja mati? Rembulan ataukah matahari? Bisa jadi. Salah satu dari keduanya. Lalu langit dengan suka rela, mengajukan diri menjadi keranda bagi prosesi penguburannya.

Bolehkah aku bercerita? Tentang langit di kotaku yang pagi ini masih juga murung. Tentang angin yang tak lelah menggugurkan daun-daun. Juga, tentang seorang perempuan yang diam-diam menyembunyikan aroma wangi masa silam.

Tidak ada yang mati pagi ini! Sekawanan burung gagak berseru riang saat melintas di udara. Lalu ada apa?

Oh, aku lupa. Kiranya langit tengah berbelasungkawa. Atas terbunuhnya cinta. Di dalam rongga dada. 

Baru saja.

***

Malang, 12 Februari 2020
Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun