Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin [#4] | Fatimah, Menjemput Takdir

14 Agustus 2019   06:32 Diperbarui: 14 Agustus 2019   06:37 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 5pillarsuk.com

"Fatimah, tarik kembali gugatanmu!" laki-laki itu berseru lantang. Membuat dua bocah yang masih meringkuk di atas pembaringan terjaga.

"Tidak akan kulakukan," Fatimah menyahut tanpa memandang wajah suaminya.

"Kau menentangku, Fatimah? Baiklah. Itu berarti, kau harus bersiap-siap tidak akan mendapatkan apapun dariku," suara Abi terdengar geram.

"Apakah ini semacam ancaman?" Fatimah menyipitkan kedua matanya.

"Dengar, Fatimah! Kau akan menyesal."

Di luar hujan mendadak tumpah. Membasahi rerumputan dan pepohonan yang meranggas.

Andai hujan bisa menyembuhkan luka hati. Atau paling tidak menghapus jejak kenangan yang terlanjur menoreh, ah, Fatimah memejamkan mata. Menggigit bibirnya sendiri hingga berdarah.

Sementara Abi, merasa kata-katanya tidak ditanggapi dengan baik oleh Fatimah, ia bergegas memutar tubuh. Lalu membanting pintu dengan kasar.

Di antara reruntuhan hujan kakinya yang limbung melangkah menuju mobil. Sejenak lamanya ia membiarkan hujan berebut mengaburkan kaca jendela. Juga pikirannya.

***

Sesungguhnya Abi tengah dilanda kebingungan. Kebingungan yang amat sangat. Desakkan keluarga istri mudanya untuk segera menikah secara resmi--bukan sekadar menikah  sirri, membuatnya pusing tujuh keliling. Ditambah lagi sikap keras kepala Fatimah yang enggan menarik gugatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun