Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Miss You] Peti Mati untuk Lily

13 Desember 2018   18:38 Diperbarui: 13 Desember 2018   18:50 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

En mendekatkan wajahnya sesaat. Mengamati sekali lagi layar monitor di hadapannya. Lalu menoleh ke arah Des dan El dengan alis mencuat tinggi. "Apakah itu berarti, pengkhianatnya ada di antara kita?"

Suasana mendadak berubah tegang.

"Kau menuduh kami, En? Jangan lupa. Kau dan gadis yang tengah meringkuk itu juga berpotensi besar menjadi pengkhianat!" Des berseru lantang. Merasa tersinggung.

"Pantang bagiku mengkhianati perkumpulan Bulan Sabit Perak yang kubangun sendiri dengan susah payah ini. Kecuali..." En sengaja menghentikan kalimatnya. Ia memutar kursi yang didudukinya. Menatap ke arah Lily dengan pandang menusuk.

"...kecuali kalau aku menaruh hati pada laki-laki bernama Geni itu. Bukan begitu, Nona Lily?" En berdiri. Menggeser kursinya dengan kasar. Lalu berjalan mendekati Lily yang masih meringkuk.

"Bereskan dia, El. Sekarang! Ini tugasmu," Des tersenyum dingin. El mengangguk kecil.

Sementara Lily, ia tak bereaksi apa-apa meski tangan En menggelandang lengannya dengan kasar.

"Kau sudah mencuri data-data demi menyelamatkan laki-laki itu, bukan? Mengakulah!"

Lily tetap membisu.

"Jangan paksa aku berbuat kasar padamu, Nona!" En mencengkeram pundak Lily kuat-kuat. El mendekat. Perempuan itu mengangkat dagu Lily hingga kepala gadis itu terdongak ke atas. Lalu dengan penekanan intonasi, ia mengatakan sesuatu. 

"Dengar keponakanku sayang. Peti mati untukmu, sudah tidak sabar menunggu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun