Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[BeCaK] Dukun Pelet di Kompasiana

13 September 2018   20:44 Diperbarui: 13 September 2018   20:53 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:mantrapelet.net

Karena merasa kasihan saya pun menyanggupi, berjanji akan membantu mencari penangkalnya.

Pikiran saya lalu tertuju kepada kompasianer gaek yang terkenal memiliki kesaktian tinggi. Ilmu beliau sudah sangat mumpuni, tidak diragukan lagi. Bahkan menurut kabar angin beliau pernah melakukan tapa brata di Gunung Kemukus. Siapa dia? Yup! Betul! Eyang Jati Kumoro atau biasa dipanggil Mbah Ejaku.

Ketika saya menghubungi Mbah Ejaku melalui WA dan menceritakan keluh kesah teman saya itu, beliau memberikan jawaban yang agak mengecewakan. 

"Saya sudah lama meninggalkan dunia begituan Mbak Lilik. Saya sudah tobat. Gelar King of Habul sudah saya cantelkan di tembok dapur."

Terpaksa saya harus berburu kner lain yang saya anggap memiliki ilmu sepadan dengan Mbah Ejaku. Kali ini saya membidik kner asal Jawa Timur. Siapa lagi kalau bukan Mbah Ukik. 

Setelah melewati hutan belantara yang masih dihuni sebangsa jin dan genderuwo saya berhasil bertemu Mbah Ukik yang terkenal memiliki ajian pelet seperti Jaran Goyang, Kebo Kum-kum, Semar Mendem dan lain-lain. 

Di pertapaannya yang terletak di lereng Gunung Bromo--begitu bertemu saya, si Mbah langsung bercerita panjang lebar tentang siapa saja yang pernah sowan kepadanya untuk minta bekal pengasihan.

"Bukan hanya orang biasa yang pernah datang ke sini. Pejabat yang mau bertarung di ajang pilpres pun pernah minta syarat kepada saya."

"Wah, benarkah itu Mbah?!" saya berseru takjub. "Bagaimana cara mengetahui siapa-siapa pejabat yang sudah dapat pesangon dari Si Mbah?" 

"Gampang sekali. Pejabat yang hobi naik kuda...itu berarti sudah saya beri ajian Jaran Goyang. Pejabat yang mirip, eh, suka ngingu kerbau--itu sudah saya pegangi ajian Kebo Kum-kum. Dan yang suka bicara nyinyir bin ngawur...itu pasti sudah mengamalkan ajian Semar Mendem."

Mendengar penjelasan Si Mbah, saya manggut-manggut tanda mulai paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun